Singapura Kembali Diselimuti Asap

Minggu, 22 September 2019 07:00 WIB

Warga mengambil foto di dekat roda observasi Singapore Flyer yang diselimuti oleh kabut, di Singapura, 26 Agustus 2016. Kabut asap kebakaran hutan di Riau kembali menyerang Singapura dan negara tetangga. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Asap di Singapura yang pada Jumat lalu sudah mulai sirna, pada Sabtu, 21 September 2019 kembali lagi menyelimuti negara itu. Gangguan asap ini terjadi pada hari kedua penyelenggaraan balapan Formula 1.

Dikutip dari asiaone.com, kualitas udara sepanjang Jumat malam berdasarkan Indek Standar Polusi atau PSI telah mencapai tingkat tidak sehat. Data PSI pada Sabtu pagi, 21 September 2019, memperlihatkan polusi udara yang semula 92 naik menjadi 97. Angkat itu pun naik dibanding malam sebelumnya dari 66 menjadi 67 per pukul 10 malam.

Pekerja memasang bangku penonton untuk balapan F1 Grand Prix Singapura di kota Singapura yang diselimuti kabut asap, 14 September 2015. Kabut asap ini dikhawatirkan dapat menganggu jarak pandang pembalap F1. AP/Ng Han Guan

Ukuran standar PSI untuk pencemaran udara, yakni 0 sampai 50 mengindikasikan kualitas udara bagus. Sedangkan 51 - 100 pencemaran udara dalam tingkat moderat dan 101 sampai 200 pencemaran udara masuk kategori tidak sehat.

Kualitas udara dianggap sangat tidak sehat ketika angka PSI menunjukkan 201 sampai 300 dan berbahaya ketika angka PSI terbaca lebih dari 300.

Advertising
Advertising

Kondisi ini tak pelak membuat balapan F1 terganggu. Badan Lingkungan Nasional Singapura atau NEA mengatakan indikator kualitas udara saat ini masih lebih baik dibanding pada Jumat pagi pukul 10.00.

Dalam sebuah penjelasan singkat, NEA mengatakan berharap ukuran tingkat pencemaran udara PSI pada Minggu, 22 September nanti bisa turun dari level saat ini. Namun dalam beberapa hari ke depan, NEA memperkirakan udara kemungkinan kering di wilayah selatan Pulau Sumatera, Indonesia, sumber yang berdasarkan pengalaman biasanya 'mengirimkan' asap ke Singapura.

Jika angin bertiup dari arah itu, maka balapan F1 dilakukan dalam kondisi diselimuti asap dan angka tingkat pencemaran udara berdasarkan PSI bakal naik lagi.

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

10 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

1 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

1 hari lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

2 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

2 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya