Amerika Serikat Siap Kirim Pasukan ke Arab Saudi

Sabtu, 21 September 2019 18:17 WIB

Para pekerja terlihat di lokasi kilang minyak Saudi Aramco yang rusak akibat serangan sejumlah drone di Abqaiq, Arab Saudi, 20 September 2019. Arab Saudi menilai serangan di kilang minyak Kharais dan pabrik pengolahan minyak mentah Abqaiq menjadi serangan terburuk ke infrastruktur minyak di Timur Tengah sejak Saddam Hussien menyerang Kuwait pada 1990 sampai 1991. REUTERS/Stephen Kalin

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat, 20 September 2019, menyetujui pengiriman pasukan militer Amerika Serikat untuk memperkuat pertahanan udara Arab Saudi dan rudal-rudal pertahanan negara itu. Langkah tersebut diambil setelah serangan drone terhadap dua fasilitas pengolahan minyak mentah Arab Saudi oleh kelompok garis keras Houthi, namun Washington menuding Iran.

Pentagon mengkonfirmasi hal ini, dimana nanti akan ada sejumlah pasukan yang dikerahkan dan akan berjaga di lapangan serta mengirimkan peralatan militer ke Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Tidak dipublikasi berapa pasti jumlah pasukan yang dikerahkan dan tanggal pasti pengiriman pasukan.

Fasilitas pengolahan minyak mentah Aramco milik Arab Saudi yang meledak dibom militan Houthi. Sumber: REUTERS/Stringer

Reuters sebelumnya melaporkan Pentagon mempertimbangkan pengiriman baterai anti-rudal, drone dan lebih banyak jet tempur. Amerika Serikat juga mempertimbangkan mengirimkan kapal induk ke kawasan Arab Saudi.

"Dalam merespon permintaan Kerajaan Arab Saudi, Presiden telah menyetujui pengerahan pasukan militer Amerika Serikat yang akan mempertahankan, khususnya fokus pada pertahanan udara serta rudal pertahanan. Kami pun akan bekerja mengakselerasi pengiriman peralatan militer ke Kerajaan Arab Saudi serta Uni Emirat Arab guna meningkatkan kemampuan pertahanan mereka," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper.

Advertising
Advertising

Pentagon meyakinkan akan menutup pintu pada setiap keputusan melakukan serangan balasan menyusul serangan terhadap dua fasilitas pengolahan kilang minyak mentah Arab Saudi. Serangan itu telah berdampak pada pasar minyak dunia dan menunjukkan pada dunia kesenjangan pertahanan udara Arab Saudi.

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

12 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

12 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

15 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

15 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya