AS Tuduh Iran Dalang di Balik Serangan Kilang Minyak Arab Saudi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Kamis, 19 September 2019 15:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompoe menyebut serangan kilang minyak Arab Saudi sebagai tindakan perang pada Rabu kemarin.
Sementara Presiden Donald Trump mengatakan telah memerintahkan sanksi baru terhadap Iran.
"Kami diberkati bahwa tidak ada orang Amerika yang terbunuh dalam serangan ini, tetapi setiap kali Anda memiliki tindakan perang seperti ini, selalu ada risiko bahwa itu bisa terjadi ... Ini adalah serangan skala yang baru saja kita tidak melihat sebelum," kata Pompeo dikutip dari CNN, 19 September 2019.
Mike Pompeo mengatakan dia berada di Timur Tengah untuk membangun koalisi untuk menghalangi Iran dan mengisyaratkan bahwa pemerintahan Trump akan menggunakan pertemuan para pemimpin dunia mendatang di Majelis Umum PBB untuk menggalang dukungan bagi tindakan terhadap Teheran, yang menyangkal keterlibatan dalam serangan kilang minyak Arab Saudi.
"Itu adalah tindakan perang terhadap mereka secara langsung, dan saya yakin mereka akan melakukan itu," katanya sebelum bertemu dengan putra mahkota Saudi.
Dikutip dari Reuters, Donald Trump mengatakan dia memiliki banyak opsi perang terhadap Iran.
“Ada banyak pilihan. Ada opsi pamungkas dan ada opsi yang jauh lebih sedikit dari itu. Dan kita akan lihat," kata Trump. "Saya katakan opsi pamungkas artinya pergi berperang."
Trump mengatakan di Twitter bahwa ia telah memerintahkan Departemen Keuangan AS untuk secara substansial meningkatkan sanksi terhadap Iran, yang menyangkal melakukan serangan. Sanksi ke Iran akan diumumkan dalam waktu 48 jam.
Kicauan Trump menegaskan Iran berada di belakang serangan hari Sabtu dan datang beberapa jam setelah Arab Saudi memamerkan serpihan drone yang diklaim dikirim oleh Iran.
Iran kembali membantah terlibat dalam serangan 14 September, yang merusak kilang minyak Arab Saudi sekaligus kilang terbesar di dunia.