Pejabat Amerika Sebut Serangan Kilang Saudi Aramco dari Arah Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 18 September 2019 16:01 WIB

Asap hitam terlihat di fasilitas kilang minyak Saudi Aramco di kota timur Abqaiq, Arab Saudi, 14 September 2019. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat meyakini serangan terhadap kilang minyak Saudi Aramco pada akhir pekan lalu berasal dari arah Iran barat daya.

Tiga pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa serangan itu menggunakan rudal jelajah dan drone atau pesawat nirawak.

Pernyataan ini mengindikasikan tingkat serangan yang kompleks dan canggih dari yang awalnya diperkirakan.

Pejabat AS ini tidak menjelaskan bukti atau data intelijen yang digunakan untuk membuat kesimpulan itu.

Data intelijen terkait ini, jika dipublikasikan, bisa menekan Washington dan Riyadh agar merespon termasuk dengan militer.

Advertising
Advertising

“Stasiun televisi Saudi melansir bahwa kementerian Pertahanan Saudi bakal melakukan jumpa pers pada Rabu untuk menunjukkan adanya bukti keterlibatan Iran dalam serangan ke kilang milik Aramco termasuk penggunaan senjata milik Iran,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 17 September 2019.

Pemerintah Iran membantah tudingan keterlibatan negaranya dalam serangan itu. Namun, sekutu Iran dalam perang di Yaman yaitu kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab.

Houthi mengatakan mereka menyerang kilang minyak Saudi Aramco menggunakan drone yang dipasangi mesin jet.

Soal ini, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan tampaknya Iran terlibat dalam serangan ke kilang minyak itu. Namun, dia mengatakan meminta bukti untuk menjelaskan siapa pihak yang bisa dipastikan terlibat dalam serangan itu.

Secara terpisah, sekutu AS nampaknya masih belum merasa yakin soal pelaku serangan kilang itu. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan dia merasa tidak yakin jika seseorang memiliki bukti untuk mengatakan drone penyerang berasal dari satu lokasi tertentu.

Soal ini, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menelpon Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, pada Selasa untuk mendiskusikan soal serangan kilang minyak itu.

Kantor berita Arab Saudi atau SPA melaporkan Macron menawarkan bantuan investigator internasional untuk mengungkap kasus ini.

Pasca serangan ini, pemerintah Arab Saudi meyakinkan pasar minyak internasional bahwa produksi kilang minyak akan kembali pulih pada akhir bulan.

Sedangkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengatakan negaranya tidak akan bertemu dengan Presiden AS Trump kecuali negara itu bersedia untuk kembali ke perjanjian nuklir Iran 2015.

“Pejabat Iran pada level apapun tidak akan pernah bicara kepada pejabat Amerika. Ini adalah bagian dari kebijakan mereka untuk menekan Iran,” kata Khamenei seperti dilansir televisi resmi Iran.

Soal sikap AS terhadap pelaku serangan kilang minyak Aramco, Trump mengatakan dia tidak akan terburu-buru mengambil keputusan.

“Masih ada banyak waktu. Anda tahun, tidak perlu terburu-buru. Kita masih akan ada di sini untuk waktu yang lama. Tidak perlu buru-buru,” kata Trump soal serangan kilang minyak Saudi Aramco.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

15 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya