Aktivis Hong Kong Minta Bantuan ke Amerika Serikat

Rabu, 18 September 2019 22:30 WIB

Mantan pemimpin gerakan mahasiswa Joshua Wong keluar dari penjara setelah dipenjara karena perannya dalam protes "Gerakan Payung", di Hong Kong, Cina, 17 Juni 2019.[REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis demokrasi Hong Kong Denise Ho dan Joshua Wong pada Selasa, 17 September 2019, mendesak anggota Kongres Amerika Serikat yang sedang melakukan pertemuan di Cina agar meloloskan rancangan undang-undang atau RUU pencegahan pelanggaran HAM di Hong Kong. Permintaan kedua aktivis ini akan menjadi sebuah gerakan tak sepantasnya bagi Amerika Serikat masuk ke teritorial urusan negara lain.

“Ini bukan permohonan untuk apa yang disebut sebagai campur tangan asing. Ini adalah permohonan untuk demokrasi,” kata Ho, penyanyi dan aktivis, mencoba meyakinkan dalam sidang Komisi Kongres-Eksekutif Amerika Serikat untuk Cina.

Komisi Kongres-Eksekutif Amerika Serikat untuk Cina diantaranya terdiri dari anggota Senat dan DPR dari Partai Demokrat dan Partai Republik Amerika Serikat. Komisi itu juga didesak agar mengambil tindakan yang mungkin bisa mempengaruhi Hong Kong.

"Beijing tidak seharusnya mengambil manfaat ekonomi Hong Kong dan saat yang sama menghapus identitas sosial politik kami," kata Joshua Wong, Sekjen Partai Demosisto, Hong Kong dan Ketua Gerakan Payung.

Advertising
Advertising

Hong Kong merupakan wilayah bekas jajahan Inggris itu. Dalam tiga bulan terakhir wilayah itu diguncang unjuk rasa yang kadang berujung dengan kekerasan.

Hong Kong diserahkan ke Cina pada 1997 di bawah aturan satu negara, dua sistem, dimana lewat aturan ini masyarakat Hong Kong bisa mendapatkan kebebasan yang tidak dinikmati masyarakat Cina. Lewat sistem itu, Hong Kong juga memiliki sistem hukum independen. Saat Hong Kong diserahkan ke Cina pada 1997, Beijing berjanji akan menjamin kebebasan berpendapat masyarakat Hong Kong selama 50 tahun.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang telah melakukan perang dagang dengan China selama lebih dari setahun, menyarankan Cina agar secara manusiawi menyelesaikan masalah ini (unjuk rasa di Hong Kong) sebelum mengunci sebuah kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat.

"Mudah-mudahan kita akan dapat meloloskan RUU ini sehingga bisa menjelaskan pada rezim di Beijing akan pentingnya sebuah nilai demokrasi," kata Senator Angus King, dari kubu independen Amerika Serikat.

Unjuk rasa di Hong Kong dipicu oleh RUU ekstradisi, yang sekarang sudah ditarik. Dalam RUU itu, para pelaku kriminal bakal dikirim ke Cina untuk menjalani peradilan di sana.

REUTERS - MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

12 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

14 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

1 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

2 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

5 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya