BJ Habibie Meninggal, Kamboja Ikut Berduka
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 18 September 2019 09:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Buku Duka Cita atas berpulangnya mantan Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang dibuka sejak Senin, 16 September 2019 di KBRI Phnom Penh terus didatangi oleh para pejabat Pemerintah Kamboja, Duta Besar/perwakilan Kedutaan Besar asing dan Organisasi Internasional yang ada di Kamboja.
Diantara yang hadir untuk menorehkan ungkapan duka cita sekaligus memberikan penghormatan terakhir atas meninggalnya Habibie adalah Wakil Menteri Luar Negeri Kamboja Sea Kosal.
"Atas nama pemerintah Kerajaan Kamboja, saya ingin menyampaikan duka cita mendalam pada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas meninggalnyaBacharuddinJusufHabbibie, mantan Presiden Indonesia. Ini sebuah kehilangan besar," kata SeaKosal, seperti dikutip dari KBRI PhnomPenh, Kamboja, Rabu, 18 September 2019.
Selain Sea Kosal, ucapan duka juga disampaikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Australia di Kamboja. Dalam ucapannya tertulis Presiden BJ Habibie akan dikenang sebagai seorang negarawan sejati dari Indonesia yang menjunjung tinggi kebebasan pers dan HAM, berintegritas di tengah tekanan kekuasaan dan berani mengambil keputusan yang sulit.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng, berterima kasih dan apresiasi tinggi atas perhatian, ucapan simpati dan doa tulus yang dipersembahkan oleh sahabat dan kolega Indonesia di Kamboja atas berpulangnya Habibie. Ucapan dan doa tersebut sangat berarti dan mencerminkan jalinan persahabatan yang kuat baik dalam suka maupun duka.
Habibie yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi, Bapak Reformasi, Bapak Teknologi wafat pada Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta dalam usia 83 tahun. Habibie meninggal setelah dirawat secara intensif di RSPAD sejak 1 September 2019.