Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Menolak Bertemu Trump

Rabu, 18 September 2019 05:00 WIB

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sky.com

TEMPO.CO, Jakarta - Iran tidak akan pernah mau melakukan pembicaraan empat mata dengan Amerika Serikat. Pemimpin Iran tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, pada Selasa, 17 September 2019, mengatakan pihaknya hanya mau berdiskusi dengan Amerika Serikat secara multilateral soal kesepakatan nuklir yang disetujui pada 2015.

“Para pejabat Iran, pada tingkat apa pun, tidak akan pernah berbicara dengan para pejabat Amerika. Ini (tindakan Amerika Serikat) adalah bagian dari kebijakan mereka untuk menekan Iran. Kebijakan untuk memberikan tekanan maksimum mereka akan gagal,” kata Khamenei.

Khamenei mengatakan para pemimpin ulama Iran sepakat bahwa semua pejabat di Iran dengan suara bulat mempercayainya.

“Jika Amerika mengubah perilakunya dan kembali ke perjanjian nuklir (yang disepakati pada 2015), maka ia dapat bergabung dengan perundingan multilateral antara Iran dan pihak-pihak lainnya,” kata Khamenei.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bersedia bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani akhir bulan ini di sela-sela sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat, untuk membahas program nuklir Iran. Namun penolakan Khamenei itu pukulan telak bagi Trump setelah meningkatkan sanksi terhadap Iran sejak tahun lalu.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat memperketat sanksi ekonomi kepada Iran ketika Negara Abang Sam itu menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang dikunci antara Iran dan enam negara kekuatan dunia. Bukan hanya itu, Washington juga menerapkan kembali sanksi yang dicabut di bawah kesepakatan dengan imbalan Iran membatasi program nuklirnya.

Seorang anggota staf memindahkan bendera Iran dari panggung setelah foto grup dengan menteri luar negeri dan perwakilan dari AS, Iran, Cina, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan Uni Eropa selama pembicaraan nuklir Iran di Pusat Internasional Wina di Wina,Austria, 14 Juli 2015. [REUTERS / Carlos Barriaoto]

Sebagai balasan atas kebijakan tekanan bertubi-tubi Amerika Serikat, Iran secara bertahap berencana untuk lebih lanjut melanggar perjanjian itu jika pihak-pihak terkait di Eropa gagal menepati janji mereka untuk melindungi ekonomi Iran dari sanksi Amerika Serikat.

“Jika kita menyerah pada tekanan mereka dan mengadakan pembicaraan dengan Amerika, ini akan menunjukkan bahwa tekanan mereka pada Iran telah berhasil. Mereka harus tahu bahwa kebijakan ini tidak ada nilainya bagi kita,” kata Khamenei.

Ketegangan antara Teheran dan Washington semakin meningkat setelah terjadi serangan pada akhir pekan di dua kilang minyak utama di Arab Saudi. Serangan ini membuat harga minyak melonjak dan meningkatkan kekhawatiran akan konflik baru Timur Tengah.

Trump pada Senin, 16 September 2019 mengatakan Iran sepertinya dalang serangan. Namun saat yang sama, Trump menekankan dia tidak ingin berperang. Iran membantah tuduhan Trump itu. Sedangkan Arab Saudi mendesak para pakar di Amerika Serikat agar ikut membantu menyelidiki serangan itu.

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

1 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

2 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

3 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

3 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

3 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

3 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya