Lembaga Intelijen Australia Sorot Cina Soal Peretasan Parlemen?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 16 September 2019 18:01 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Canberra - Lembaga intelijen Australia disebut meyakini peretas asal Cina bertanggung jawab atas serangan siber atau peretasan komputer terhadap jaringan komputer di parlemen dan tiga partai politik terbesar sebelum pemilihan umum pada Mei 2019.

Badan intelijen siber Australia yaitu Direktorat Sinyal Australia (ASD) menyimpulkan pada Maret bahwa Kementerian Keamanan Negara Cina bertanggung jawab atas serangan itu. Reuters melansir temuan ini dari penjelasan lima orang pejabat yang mengetahui investigasi soal ini.

Kelima sumber ini menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas masalah peretasan komputer ini, seperti dilansir Channel News Asia.

Laporan itu, yang juga mendapat masukan dari Departemen Luar Negeri, mengusulkan untuk menjaga kerahasiaan temuan ini untuk menghindari terganggunya hubungan dagang dengan Beijing. Pemerintah Australia belum mengungkap siapa pihak yang diyakini berada di balik serangan siber itu atau rincian laporan itu.

Pejabat di kantor Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menolak mengomentari hal itu. ASD pun juga menolak berkomentar.

Advertising
Advertising

Soal ini, Kementerian Luar Negeri China membantah negaranya terlibat dalam segala jenis serangan peretasan dan mengatakan Internet penuh dengan teori yang sulit dilacak.

“Ketika menyelidiki dan menentukan sifat insiden online harus ada bukti lengkap dari fakta, jika tidak, itu hanya menciptakan rumor dan merugikan orang lain, menyematkan label pada orang-orang tanpa pandang bulu. Kami ingin menekankan bahwa China juga menjadi korban serangan Internet,” kata dia.

“Cina berharap Australia dapat bertemu Cina di tengah jalan, dan berbuat lebih banyak hal untuk meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama antar kedua negara.”

Salah seorang pejabat tadi mengatakan otoritas Australia merasa ada hubungan ekonomi kedua negara bisa rusak jika Canberra secara terbuka menuduh Cina soal peretasan itu.

MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

16 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

18 jam lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

19 jam lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

20 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

23 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya