Aktris Hollywood Dibui karena Skandal Suap Penerimaan Kampus Elit

Sabtu, 14 September 2019 15:15 WIB

Aktris Felicity Huffman meninggalkan gedung pengadilan federal bersama suaminya William H. Macy, setelah dijatuhi hukuman sehubungan dengan skema kecurangan penerimaan perguruan tinggi nasional di Boston, Massachusetts, AS, 13 September 2019. [REUTERS / Katherine Taylor]

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Hollywood Felicity Huffman divonis penjara 14 hari setelah terbukti melakukan kecurangan penerimaan mahasiswa agar putrinya bisa masuk universitas elit Amerika Serikat.

Aktris "Desperate Housewives" berusia 56 tahun itu juga harus menjalani masa percobaan satu tahun, melakukan 250 jam pelayanan masyarakat dan membayar denda US$ 30.000 (Rp 419 juta) sebagai bagian dari hukuman yang dijatuhkan di pengadilan federal di Boston pada Jumat, dikutip dari CNN, 14 September 2019.

Huffman, adalah yang pertama dari 30 lebih orang tua yang dituntut dalam skema skandal penyuapan, dituduh membayar US$ 15.000 (Rp 209 juta) kepada dalang penipuan untuk meningkatkan nilai ujian SAT putrinya.

Otak skandal William "Rick" Singer memfasilitasi kecurangan pada tes SAT atau menyuap pelatih perguruan tinggi untuk memberi siswa keuntungan dalam proses penerimaan.

Huffman mengaku bersalah atas konspirasi untuk melakukan penipuan surat. Pengacaranya meminta agar tidak dikanakan hukuman penjara, satu tahun masa percobaan, 250 jam pelayanan masyarakat dan denda US$ 20.000 (Rp 280 juta).

Advertising
Advertising

Dikutip dari Reuters, jaksa mengatakan 51 orang terlibat dalam skema kecurangan seleksi kampus senilai US$ 25 juta (Rp 350 miliar) untuk membantu selebriti, kepala eksekutif dan orang Amerika kaya lainnya untuk memanipulasi nilai SAT agar anak-anak mereka ke universitas elit, termasuk Yale, Georgetown dan Stanford.

Huffman mengaku bersalah. Dia membaca selembar kertas berisi meminta maaf kepada hakim, putri dan suaminya, aktor William H. Macy.

"Saya sangat malu dengan apa yang telah saya lakukan," katanya kepada hakim.

"Tidak ada alasan atau pembenaran atas tindakan saya."

"Dan saya terutama ingin meminta maaf kepada mahasiswa yang bekerja keras setiap hari untuk masuk perguruan tinggi, dan kepada orang tua mereka yang membuat pengorbanan luar biasa untuk mendukung anak-anak mereka," katanya.

Jaksa menuntut Huffman menghabiskan satu bulan di penjara dan membayar denda US$ 20.000 (Rp 280 juta).

Dengan alasan waktu di balik jeruji besi, Asisten Jaksa AS Eric Rosen mengutip surat yang diajukan Huffman kepada hakim pekan lalu, di mana dia mencoba menjelaskan mengapa dia ikut serta dalam skema tersebut.

Huffman mengatakan, sebagian, bahwa dia ingin memberi putrinya kesempatan yang adil.

Hakim Indira Talwani mengatakan bahwa Huffman tahu itu adalah penipuan,dan itu bukan tindakan impulsif."

"Berusaha menjadi ibu yang baik bukan alasan," kata Talwani.

Huffman akan melapor ke penjara dalam enam minggu, pada 25 Oktober. Di mana aktris Hollywood itu akan menjalani hukuman yang belum diumumkan dan akan diputuskan oleh Biro Penjara AS.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

1 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

2 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

3 hari lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya