549 Penumpang Pesawat di Malaysia Terlantar karena Kabut Asap

Sabtu, 14 September 2019 09:01 WIB

Lebih dari 500 penumpang telah terlantar di Bandara Sultan Azlan Shah (LTSAS) setelah tiga penerbangan tertunda karena kabut asap dari kebakaran hutan,, 13 September 2019.[Bernama/The Star]

TEMPO.CO, Jakarta - 500 lebih penumpang terlantar di Bandara Sultan Azlan Shah Airport, Ipoh, Malaysia, karena tiga jam penerbangan ditunda akibat kabut asap dari kebakaran hutan.

Menurut Manajer Sultan Azlan Shah Airport, Mohd Ali Osman, penundaan berdampak pada penerbangan ke Singapura-Ipoh-Johor Baru, Ipoh-Johor Baru-Ipoh, dan Singapura-Ipoh-Singapura.

Dilaporkan The Star, 13 September 2019, Ali Osman mengatakan 549 penumpang terlantar di bandara pada pukul 3 pm.

"Jarak pandang penerbangan turun hanya menjadi 2.500 meter pada pukul 2 pm, memaksa gangguan operasional," katanya, menambahkan sejumlah penerbangan dialihkan Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Selangor dan Kuala Lumpur.

Pertama kali penundaan penerbangan dilakukan pada pukul 9.40 am yang menuju ke Singapura.

Advertising
Advertising

Akun Twitter manajemen bandara Malaysia, Malaysia Airports, juga mengeluarkan pengumuman terkait penundaan pada pukul 5.48 pm.

Salah satu penumpang bernama M Sundram, 52 tahun, mengatakan bahwa ia seharusnya berangkat ke Johor Bahru menggunakan penerbangan Malindo pukul 3.40 sore.

"Saya tidak menduga akan ada penundaan karena saya pikir kabut asap tidak terlalu buruk di Perak. Lagi pula, tidak apa-apa ada penundaan...yang penting aman," katanya kepada Bernama.

Penumpang lain Lily Ho, 45 tahun, mengatakan pada awalnya dia terkejut tetapi menerima penerbangannya ke Johor Bahru tertunda.

Menurut Sistem Manajemen Indeks Pencemar Udara Malaysia (APIMS), tiga wilayah di Perak mencatat pembacaan indeks pencemar udara (API) lebih dari 100 (tidak sehat), dengan rincian Tasek Ipoh (134), Pegoh Ipoh (112) dan Seri Manjung (140).

Malaysia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang terkena dampak kabut asap tahunan yang disebabkan oleh praktik pembukaan lahan di Indonesia.

Perselisihan tentang asal-usul kabut asap terjadi setelah Malaysia mengirim nota diplomatik ke Indonesia mendesak tindakan segera untuk melawan kabut asap.

Pada Jumat pemerintah Indonesia menolak keluhan Malaysia tentang kabut asap berbahaya dari kebakaran hutan di seberang perbatasan, dan mengatakan api juga berkobar di beberapa bagian Malaysia dan di perkebunan milik Malaysia di Indonesia.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

15 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

15 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

1 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

2 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

2 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

2 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya