Warga Hong Kong Mulai Incar Melbourne untuk Migrasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 September 2019 18:31 WIB

Seorang pendemo memperlihatkan poster bergambarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat turun di jalan di Hong Kong, Cina, 8 September 2019. Ribuan masyarakat Hong Kong kembali berunjuk rasa pada Minggu, 8 September 2019. Mereka menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membebaskan Hong Kong dari kendali Cina. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Hong Kong- Peningkatan aplikasi imigrasi menunjukkan semakin banyak orang Hong Kong berencana meninggalkan daerah administrasi khusus itu.

Apalagi, aksi protes di sana berlanjut dari musim panas ke musim gugur tanpa ada tanda-tanda berakhir.

Ini berpotensi memicu terjadinya pelarian modal dan orang secara besar-besaran dari Hong Kong ke negara lain.

Panitia dan peserta mengatakan sejumlah seminar bertema emigrasi bermunculan.

Warga juga semakin banyak yang mengajukan surat keterangan polisi seharga US$29 atau sekitar Rp400 ribu.

Advertising
Advertising

Permintaan dokumen ini, yang biasa digunakan untuk aplikasi visa dan adopsi anak, meningkat 54 persen menjadi 3.649 pengajuan pada Agustus 2019.

“Ada banyak ketidakpastian di Hong Kong,” kata seorang investor kepada seorang agen properti pada Agustus 2019 saat mengunjungi wilayah tepi kota di Melbourne.

Nilai tanah dan bangunan di kawasan ini sekitar 600 ribu dolar Australia atau sekitar Rp6 miliar.

“Orang seperti saya yang berusia 40 dan 50 tahun, kami memikirkan anak-anak kami,” kata calon investor ini, yang mengaku bernama Lee.

Lee mengatakan sedang mencari rumah cadangan dan lokasi baru untuk tempat tinggal. “Jadi kalau sesuatu terjadi di Hong Kong, kami punya rencana cadangan,” kata dia.

Aksi unjuk rasa di Hong Kong semakin berlanjut sejak Juni 2019 ketika warga menolak legislasi ekstradisi, yang memungkinkan tersangka kriminal diekstradisi ke Cina.

Meski legislasi itu telah dicabut, warga Hong Kong masih terus menuntut yaitu penerapan sistem demokrasi secara penuh. Ini artinya warga bisa memilih sendiri pemimpin dan wakilnya di pemerintahan.

MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

5 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

12 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

2 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

3 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

4 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

5 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

6 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

6 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

6 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya