Menteri Malaysia Tuding RI Menyangkal Soal Kebakaran Hutan

Kamis, 12 September 2019 07:00 WIB

Foto udara kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis, 29 Agustus 2019. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel hutan dan lahan yang terbakar dari bulan Januari hingga Agustus 2019 mencapai lebih dari 1.832 hektare dan masih terus meluas. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya agar tidak asal tuding soal kebakaran hutan.

Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin, membeberkan data terkait titik api yang dirilis Asean Specialised Meteorological Centre.

"Biarkan data berbicara sendiri. Data terbaru tentang jumlah titik api yang direkam oleh Asean Specialized Meteorological Center (ASMC): Kalimantan (474), Sumatera (387) vs Malaysia (7)," kata Yeo yang berbagi tautan situs web yang mengurai data terkait di Facebook, dikutip dari Malay Mail, 12 September 2019.

Dia juga menolak klaim Siti Nurbaya bahwa kabut berasal dari Sarawak dengan berbagi gambar arah angin, menyatakan bahwa klaim itu tidak masuk akal.

"Adapun klaimnya bahwa kabut berasal dari Sarawak, lihat saja arah angin. Bagaimana mungkin?

Advertising
Advertising

"Menteri Siti Nurbaya seharusnya tidak menyangkal," kata Yeo.

Dikutip dari The Star, Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad menolak bereaksi terhadap klaim Siti Nurbaya bahwa situasi kabut asap di Malaysia berasal dari kebakaran di Sarawak.

"Sudahlah, itu hanya komentarnya sendiri. Kami tidak akan mengatakan apa-apa tentang hal itu," kata Dr Mahathir.

Kabut asap baru-baru ini telah menyebabkan sejumlah daerah di Malaysia mencatat tingkat Indeks Pencemar Udara (API) yang tidak sehat.

Pada Rabu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta Malaysia bersikap obyektif melihat persoalan kabut asap di wilayah udara Malaysia dan tidak asal protes dengan menutupi informasi.

Siti Nurbaya meminta pemerintah Malaysia membuka informasi yang sebenar-benarnya terkait kabut asap ini. "Ada informasi yang dia tidak buka. Karena sebetulnya asap yang masuk ke Malaysia, ke Kuala Lumpur, itu dari Serawak kemudian dari Semenanjung Malaya, dan juga mungkin sebagian dari Kalimantan Barat. Seharusnya pemerintah Malaysia obyektif menjelaskannya," kata dia.

Awal pekan ini, Yeo mengatakan kebakaran di Indonesia adalah akar penyebab kabut asap yang sedang dialami Malaysia, dan bahwa kebakaran semacam itu perlu segera dipadamkan.

Menteri Yeo juga mengatakan pemerintah Malaysia akan menggunakan semua saluran diplomatik untuk mendorong tindakan segera kepada pemerintah Indonesia.

Yeo juga mengatakan Malaysia siap menawarkan bantuan untuk membantu Indonesia memadamkan kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra.

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

6 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

12 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya