Demi Kebahagiaan Anak, Keluarga Miskin di Inggris Lakukan Apapun
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 11 September 2019 12:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah keluarga miskin di Inggris rela berutang demi membahagiakan putra mereka dengan merayakan ulang tahun anak laki-lakinya, Jayden Jeal, 5 tahun.
Sarah, 43 tahun, tinggal bersama suami dan anak-anaknya di sebuah tempat tak layak dengan harga sewa £21 atau sekitar Rp360.000 per bulan. Tempat itu adalah bekas tanah dewan di kota Blackburn, Inggris.
Meski hidup miskin, Sarah dianggap tak berhak menerima uang tunjangan bantuan dalam bentuk apapun, termasuk menikmati fasilitas tempat penitipan anak gratis untuk anak perempuannya.
Suami Sarah, Michael, 34 tahun, menghasilkan pendapatan £5 per minggu dengan pekerjaan sebagai operator gudang stok kebutuhan medis. Pekerjaan itu sudah dilakoni Michael selama enam tahun.
Sarah tidak mampu membantu suaminya bekerja karena dia harus mengasuh anak-anaknya. Dia tidak mampu membayar jasa pengasuhan anak jika dia harus bekerja.
Keluarga The Jeals melakukan semua yang mereka bisa untuk mengadakan pesta ulang tahun Jayden. Tidak dipublikasi jumlah uang mereka pinjam demi terwujudnya pesta ulang tahun Jayden. Mereka hanya mengatakan siap melunasi utang.
"Teman-temannya memberikan hadiah, ada dekorasi dan balon. Hal yang anak saya tidak pernah memiliki sebelumnya. Dia saat ini berusia lima tahun dan saya tidak tega mengatakan bahwa dia tidak bisa mengadakan pesta seperti teman-temannya,” kata Sarah.
Dalam kondisi serba kekurangan, Sarah hidup sangat hemat. Dia menghitung setiap sen demi bisa mewujudkan ulang tahun Jayden. Dia dengan bangga menyebutkan bagaimana dia berhasil membuat tas pesta anak-anak dari toko diskon lokal dengan biaya sekitar £ 1,90 atau sekitar Rp32.000 per anak.
Sarah mengatakan keluarga telah kehilangan akses ke tunjangan yang sangat mereka butuhkan. Dia sangat meminta pemerintah Inggris untuk mengakhiri pembekuan manfaat bantuan sosial ini.
"Itu membuat saya benar-benar marah karena kami melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk keluarga kami," kata Sarah.
Situasi keuangan telah mempengaruhi makanan yang disantap keluarga Sarah. Dia rela tak makan daging, kalau pun punya kesempatan makan daging ayam dia rela memberikannya pada anak-anaknya dan suaminya.
Sarah mengatakan kesehatannya telah buruk karena pengorbanan ini. Bukan hanya daging, dia pun menemukan makanan sehat seperti buah dan sayuran juga cukup mahal.
Data yang terkumpul memperlihatkan Blackburn dan distrik sekitarnya adalah daerah keempat yang paling miskin di Inggris. Yang paling memprihatinkan adalah 52 persen anak-anak di kota bekas pabrik Lancashire itu hidup dalam garis kemiskinan.
MIRROR - MEIDYANA ADITAMA WINATA