Donald Trump Batalkan Perundingan Damai dengan Taliban

Minggu, 8 September 2019 15:00 WIB

Donald Trump.[REUTERS/The Independent]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu, 8 September 2019, memastikan telah membatalkan perundingan damai dengan para pemimpin kelompok radikal Taliban di Afganistan. Keputusan itu diambil setelah Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan pada akhir pekan lalu di ibu kota Kabul, Afganistan, yang menewaskan seorang tentara Amerika Serikat dan 11 orang lainnya.

Presiden Trump mengatakan pihaknya awalnya merencanakan sebuah pertemuan rahasia dengan para pucuk pimpinan Taliban pada Minggu, 8 September 2019 di area kepresidenan di Camp David, Maryland, Amerika Serikat. Trump juga berencana bertemu Presiden Afganistan. Akan tetapi, Presiden Trump segera membatalkan rencana itu ketika mengetahui dalang serangan adalah Taliban.

“Jika mereka tidak bisa menyetujui sebuah gencatan senjata selama proses perundingan damai yang penting ini dan bahkan membunuh total 12 orang, maka mereka mungkin tidak punya kekuatan untuk menegosiasikan sebuah kesepakatan yang berarti,” kata Trump melalui Twitter.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 8 September 2019, pembatalan yang disampaikan Trump itu menimbulkan keraguan atas bagaimana nasib masa depan kesepakatan yang sudah disusun pada akhir pekan lalu oleh Zalmay Khalilzad, utusan khusus Amerika Serikat untuk perdamaian di Afganistan. Diantara butir kesepakatan yang sudah disusun itu adalah rencana penarikan ribuan pasukan Amerika Serikat dalam beberapa bulan ke depan.

Advertising
Advertising

Belum ada tanggapan dari Taliban atas pembatalan yang dilakukan Presiden Trump itu, namun diyakini pembatalan ini mengejutkan mereka. Taliban melancarkan serangan di kota Kunduz dan Pul-e Khumri sepekan terakhir serta melakukan dua pengeboman bunuh diri di ibu kota Kabul, Afganistan.

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

9 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

6 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

7 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

8 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

8 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya