Perusahaan Fesyen Uniqlo Cukur Air 99 Persen saat Produksi Jeans
Minggu, 8 September 2019 12:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan fesyen asal Jepang, Uniqlo, berencana mengurangi penggunaan air tanah hingga 99 persen dalam proses pembuatan produk jeans.
Ini dilakukan dengan menggunakan teknologi nano yang menghasilkan embun untuk membuat bahan jeans menjadi lebih lembut.
“Saat ini dibutuhkan sekitar 10 ribu liter air tanah untuk memproduksi satu kilo bahan katun, yang hanya cukup untuk memproduksi sepasang celana jeans,” begitu dilansir Cnalifedata-style dengan mengutip temuan PBB pada Jumat, 6 September 2019.
Jumlah air masih bertambah jika menghitung air yang digunakan pada saat proses penyucian denim sehingga menghasilkan tekstur yang lembut.
Perusahaan Uniqlo menggunakan batu kerikil ramah lingkungan untuk memproses denim agar lembut. Jeans ditaruh di dalam mesin yang basah dan menggunakan uap yang dihasilkan mesin itu.
“Teknologi uap nano itu mengubah air menjadi partikel air yang mencukur penggunaan air hingga 99 persen,” kata Masaaki Matsubara, kepala operasi Uniqlo dari Fast Retailing Jeans Innovation Centre, seperti dilansir Cnalifedata-style pada Jumat, 6 September 2019.
Perusahaan Uniqlo ini memiliki banyak cabang di berbagai negara termasuk Indonesia. Beberapa merek yang diluncurkan perusahaan seperti Helmut Lang, J Brand, GU, Theory, PLST, Comptoir des Cotonniers, Princess tam.tam dan tentunya Uniqlo. Semuanya bernaung di bawah perusahaan induk bernama Fast Retailing, yang berbasis di Hong Kong.
Perusahaan juga menggunakan teknik gas ozon untuk menghilangkan noda pada pakaian. Teknologi ini dinilai ramah lingkungan karena berubah menjadi oksigen.
“Sekitar 60 persen dari fasilitas kami memiliki teknolog ini,” kata Matsubara. Perusahaan bakal meningkatkan menjadi 100 persen penggunaan teknologi ramah lingkungan pada 2020 di seluruh pabrik milik perusahaan Uniqlo di seluruh dunia.