Pengunjung Bandara Internasional Hong Kong Protes Polisi
Minggu, 8 September 2019 10:19 WIB
TEMPO.CO, Hong Kong – Sejumlah pengguna layanan Bandara Internasional Hong Kong memprotes keberadaan polisi dalam jumlah besar karena dinilai mengganggu kenyamanan.
Polisi menjaga sejumlah lokasi sarana transportasi di Hong Kong untuk mengantisipasi demonstrasi massal, yang masih terus terjadi pada akhir pekan.
“Ini sangat konyol. Kami kedatangan seorang saudara berusia 80 tahun di bandara. Bagaimana dia bisa sampai ke rumah tanpa bantuan kami,” kata Donny seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 7 September 2019.
Donny, yang hanya menyebut nama depannya, mengatakan,”Polisi tidak mendengarkan apapun penjelasan kami. Kami warga biasa bukan demonstran.”
Ini terjadi di pintu masuk ke bandara, yang menjadi lokasi pertama polisi melakukan penyisiran terhadap warga yang hendak masuk. Polisi mencoba mencegah demonstran Hong Kong, yang pada Agustus berunjuk rasa selama lima hari di bandara, agar tidak bisa masuk dan mengganggu operasional di bandara.
Demonstran Hong Kong memilih bandara sebagai salah satu lokasi unjuk rasa mereka karena ingin agar pesan mereka diketahui masyarakat internasional, yang menggunakan layanan bandara.
Seorang pengguna bandara lainnya bercerita polisi merazia bus yang ditumpanginya.
“Saat menuju bandara, bus kami dihentikan dan dilakukan pengecekan. Polisi masuk dan mengecek semua orang,” kata James Reis, seorang penumpang dari Portugal yang hendak pulang dari Hong Kong.
Meski bandara berhasil ditutup dari demonstran, unjuk rasa tetap terjadi di stasiun Tung Chung. Demonstran melempari stasiun dan menyebarkan sampah di lokasi sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Hong Kong.