Rusia - Ukraina Lakukan Pertukaran Tahanan

Sabtu, 7 September 2019 20:00 WIB

Rusia membangun tembok pembatas di bagian utara Crimea, yang berbatasan dengan Ukraina. Global News

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Ukraina pada Sabtu, 7 September 2019, memulai sebuah program yang sudah lama tertunda, yakni pertukaran tahanan. Langkah ini diharapkan bisa meredakan ketegangan setelah Moskow mencaplok Krimea dari Ukraina lima tahun silam.

Dikutip dari reuters.com, pertukaran tahanan ini dilakukan lewat sebuah negosiasi yang amat panjang yang diharapkan bisa melibatkan pertukaran tahanan kelas kakap. Pada Sabtu, 7 September sebuah pesawat milik Rusia terlihat mengangkut sejumlah tahanan warga negara itu dan bertolak dari ibu kota Kiev ke Moskow, Rusia. Pada saat yang sama, sebuah pesawat Ukraina membawa tahanan warga negara itu dari ibu kota Moskow menuju ke Kiev.

Pengunjuk rasa memprotes penahanan jurnalis Ukraina, Roman Sushchenko, oleh badan keamanan Federasi Rusia (FSB), di depan kedutaan besar Rusia di Kiev Ukraina, 6 Oktober 2016.[REUTERS/Gleb Garanich/File Photo]

Kendati Ukraina masih menginginkan Krimea kembali lagi ke negara itu setelah dianeksasi Moskow pada 2014, pertukaran tahanan ini dipandang oleh sejumlah pihak sebagai sebuah kemenangan bagi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy yang memegang tampuk kekuasaan di Ukraina pada tahun ini dan berjanji membawa tahanan Ukraina yang ada dipenjara Rusia, pulang ke negaranya.

Kelompok-kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina masih mengendalikan sebagian wilayah timur Ukraina yang merupakan tempat tinggal bagi lebih dari 13 ribu jiwa. Presiden Zelenskiy berjanji akan mengakhiri pemberontakan ini yang masih terjadi bentrok kendari sudah ditanda tangani sebuah gencatan senjata pada 2015.

Advertising
Advertising

Pertukaran tahanan Rusia – Ukraina ini diharapkan menjadi sebuah jalan bagi pembicaraan serius mengenai perbedaan yang muncul di kedua negara. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mendorong agar digelarnya sebuah pertemuan untuk mendiskusikan masalah Ukraina – Rusia dengan Jerman, Prancis, Ukraina dan Rusia.

Sedangkan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis, 5 September 2019, mengatakan pertukaran tahanan ini akan menjadi sebuah langkah bagus menuju normalisasi hubungan Rusia – Ukraina. Putin pun berharap lebih banyak tahanan yang akan dipertukarkan dalam kesempatan semacam ini.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

21 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

3 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya