Polisi Hong Kong Berjaga-jaga di Jalan Menuju Bandara
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 7 September 2019 14:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong pada Sabtu, 7 September 2019, berjaga-jaga di transportasi umum menuju Bandara Internasional Hong Kong menyusul rencana unjuk rasa di jalan ke arah bandara dan stasiun kereta yang memberangkatkan kereta menuju bandara. Unjuk rasa di Hong Kong total telah menginjak pekan ke 14 yang dipicu menentang RUU ekstradisi.
Dikutip dari reuters.com, aparat kepolisian terlihat di stasiun utama Hong Kong Airport Express dan berjaga setidaknya berada di satu bus menuju bandara. Unjuk rasa pada Sabtu, 7 September 2019, dimulai pada siang hari.
Hanya para penumpang yang diperbolehkan menggunakan area bandara atau menggunakan layanan Airport Express. Kereta bandara tidak berhenti di area Semenanjung Kowloon.
Keberadaan aparat kepolisian itu untuk menghindari terjadinya kerusuhan ketika demonstran memblokade jalan-jalan menuju bandara, melemparkan puing-puing ke jalan dan melempar sampah ke stasiun kereta bawah tanah MTR yang melayani perjalanan menuju bandara di dekat kota Tung Chung.
Sebelumnya pada bulan lalu, demonstran menduduki area kedatangan Bandara Internasional Hong Kong hingga menyebabkan terhentinya dan terlambatnya sejumlah penerbangan. Bentrokan dengan aparat kepolisian dengan demonstran pun terjadi ketika itu.
“Kami sedikit gugup melihat keberadaan aparat kepolisian ini. Kami melihat bentrokan di layar televisi dan kami tidak ingin menjadi bagian dari itu. Saya sangat gembira ketika kami sampai ke dalam pesawat,” kata Kurt Cruzat, 20 tahun, mahasiswa, warga negara Filipina, yang sedang dalam perjalanan menuju Israel melewati Hong Kong.
Ratusan demonstran, yang sebagian besar menggunakan masker dan baju serba hitam, menyerang sejumlah stasiun metro MTR di semenanjung Kowloon pada Jumat malam, 6 September 2019. Sejumlah rekaman pada 31 Agustus 2019, memperlihatkan aparat kepolisian memukuli demonstran di sebuah kereta ketika mereka memenuhi area stasiun.
Unjuk rasa di Hong Kong yang awalnya menentang RUU ekstradisi kini telah melebar menjadi tuntutan bagi kebebasan Hong Kong yang lebih luas