Pyongyang Minta PBB Kurangi Staf di Korea Utara

Kamis, 5 September 2019 17:00 WIB

Presiden Cina Xi Jinping menyapa anak-anak yang menyambutnya di Bandara Internasional Pyongyang, Korea Utara, 21 Juni 2019. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menyampaikan kepada PBB agar memangkas jumlah stafnya yang diutus bertugas ke negara itu. Permintaan ini dilayangkan setelah Pyongyang melihat program-program PBB gagal akibat politisasi bantuan PBB.

“Dukungan program-program PBB gagal karena adanya politisasi bantuan PBB oleh sejumlah pasukan,” kata Kim Chang Min, Sekjen Komite Koordinasi Nasional Korea Utara untuk PBB, seperti dikutip dari reuters.com, Kamis, 5 September 2019.

Ekspresi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat menyaksikan peluncuran rudal jarak pendek pada Kamis, 9 Mei 2019. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, menduga tindakan Korea Utara itu disebabkan pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang tak mencapai kata sepakat. KCNA via REUTERS

PBB memperkirakan ada sekitar 10,3 juta orang atau hampir separuh dari total populasi Korea Utara, dalam kondisi membutuhkan bantuan. Sekitar 41 persen masyarakat Korea Utara juga dalam kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini diakui oleh Pyongyang pada Jumat kemarin, 30 Agustus 2019, kalau negara itu menghadapi kekurangan pangan pada tahun ini karena kekeringan, banjir dan sanksi dunia internasional yang dijatuhkan.

Kim dalam suratnya ke PBB tertanggal 12 Agustus 2019 mengatakan jumlah staf internasional di negaranya harus dipangkas per akhir tahun ini. Korea Utara ingin pegawai program pengembangan PBB dikurangi dari enam orang menjadi satu orang. Sedangkan staf WHO agar dikurangi dari enam orang menjadi empat dan pegawai UNICEF dipangkas dari 13 staf menjadi hanya satu atau dua orang saja yang bertugas di Korea Utara.

Advertising
Advertising

Dalam surat itu, Kim juga meminta jumlah staf dari WFP atau program pangan PBB harus dikurangi sesuai dengan jumlah bantuan makanan diberikan ke Korea Utara segera setelah PBB dan Korea Utara menyetujui bagaimana menerapkan sebuah rencana untuk tahun 2019 – 2021.

Korea Utara menilai saat ini juga tidak diperlukan staf koordinasi bantuan kemanusiaan. Sebaliknya staf PBB sebaiknya hanya datang ke Korea Utara ketika diminta. PBB belum mau berkomentar atas permintaan Korea Utara itu.

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

21 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

2 hari lalu

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Bencana banjir lahar dingin yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) tidak hanya menimbulkan kerugian material yang signifikan, tetapi juga membawa duka mendalam dengan adanya korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

3 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya