Hong Kong Cabut RUU Ekstradisi, Carrie Lam Sebut Didukung Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 5 September 2019 14:33 WIB

Kepala Eksekutif Carrie Lam mengatakan dia akan tetap sebagai pemimpin Hong Kong untuk menyelesaikan krisis politik yang terjadi.[Nora Tam/South China Morning Post]

TEMPO.CO, Hong Kong – Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan pemerintah Cina memahami, menghormati dan mendukung keputusan pemerintahannya untuk menarik rancangan undang-undang ekstradisi.

Legislasi ini telah memicu aksi demonstrasi besar-besaran sejak Juni 2019 dan mengguncang stabilitas pusat keuangan di Asia itu.

Lam berharap keputusan ini bisa membuat langkah maju setelah kota yang diperintah Cina ini mengalami kerusuhan berulang kali.

“Tidak benar jika ini digambarkan sebagai keputusan yang berubah,” kata Lam dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters pada Kamis, 5 September 2019.

Lam mendapat pertanyaan beruntun mengapa dia butuh waktu lama untuk menarik legislasi ini, yang memungkinkan ekstradisi ke Cina meskipun mendapat tentangan luas dari publik.

Advertising
Advertising

Lam mengatakan keputusan penarikan legislasi ini merupakan keputusan pemerintahannya dan mendapat dukungan dari Beijing.

“Lewat proses selama ini, pemerintah pusat Cina mengambil posisi bahwa mereka memahami kenapa kami harus melakukannya. Mereka menghormati pandangan saya, dan mereka mendukung saya seluruhnya,” kata Lam.

Secara terpisah, media resmi pemerintah Cina berbahasa Inggris, China Daily, seperti dilansir Channel News Asia, mengatakan,” "Penarikan rancangan undang-undang itu merupakan uluran tangan yang membuat demonstran tidak punya alasan untuk melanjutkan unjuk rasa anarkis."

Lam beralasan posisi pemerintah Hong Kong sejak awal pembahasan legislasi hingga tahap akhir tetap sama. Terkait substansi legislasi ini, Lam mengatakan tidak ada rencana untuk kembali membahasnya di masa depan karena bersifat kontroversi.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

18 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya