Pejabat Cina Tanggapi Tudingan Trump Soal Penyelundupan Fentanyl

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 4 September 2019 17:01 WIB

Presiden AS Donald Trump saat KTT G7 di Prancis, 25 Agustus 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Beijing – Pejabat tinggi Cina menolak tudingan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa Beijing bertanggung jawab atas mayoritas suplai obat pereda nyeri atau fentanyl ke AS.

Deputi Kepala Komisi Kontrol Narkotika Nasional Cina, Liu Yuejing, mengatakan jumlah investigasi terkait peredaran fentanyl di AS telah turun

“Tidak ada satu petunjuk pun sejak 1 Mei. Namun, kematian akibat fentanyl di AS terus meningkat,” kata Liu seperti dilansir CNN pada Selasa, 3 September 2019.

Menurut dia, cuitan Trump soal fentanyl di AS datang dari Cina tidak benar.

Sejak terpilih sebagai Presiden AS, Trump menekan pemerintah Cina agar bertindak terhadap pengiriman fentanyl di AS. Obat ini memiliki efek 60 kali lebih kuat dari heroin. Ini menyebabkan kematian 30 ribu orang dari 72 ribu orang yang tewas karena overdosis di AS pada 2017.

Advertising
Advertising

Pemerintah Cina pernah menjanjikan akan mencantumkan semua obat fentanyl dan substansi terkait ke dalam obat dalam pengawasan sejak 1 Mei. Namun, Trump tampaknya kehilangan kesabaran soal kecepatan penanganan peredaran obat ini.

“Saya perintahkan semua pesawat untuk memeriksa dan menolak pengiriman fentanyl dari Cina,” kata Trump pada Agustus.

“Fentanyl membunuh 100 ribu orang Amerika setiap hari. Presiden Xi mengatakan akan menghentikannya. Tidak terjadi,” kata Trump.

Menurut Liu isu obat ini tidak selayaknya dimasukkan dalam negosiasi dagang kedua negara.

“Tanpa menyelesaikan isu permintaan domestik fentanyl, mempelajari secara hati-hati sumbernya, AS menunjuk Cina dan menyiram air kotor ke Cina,” kata dia. Menurut dia, ini bukan cara menyelesaikan masalah.

Sejak 2012, otoritas anti-narkoba Cina telah memberikan 383 petunjuk soal paket berisi fentanyl.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

10 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

22 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

23 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya