Forum Kepulauan Pasifik Desak Kunjungan Dewan HAM PBB ke Papua

Kamis, 29 Agustus 2019 19:00 WIB

Suasana kericuhan saat aksi massa dibubarkan oleh petugas kepolisian di Jayapura, Papua, Kamis, 29 Agustus 2019. Diketahui demo besar-besaran di sejumlah tempat di ibu kota Provinsi Papua itu merupakan imbas dari aksi rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. ANTARA/Dian Kandipi

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Kepulauan Pasifik sepakat untuk mendorong kunjungan Dewan HAM PBB ke Papua menyusul situasi di Papua yang semakin memanas.

Menteri Luar Negeri Vanuatu menyoroti isu HAM di Papua yang dianggapnya semakin memburuk setelah demonstrasi pecah.

Gelombang protes dan kekerasan baru-baru ini telah mendorong perdebatan di antara para pemimpin Pasifik, yang selama bertahun-tahun telah mempertimbangkan sikap atas Papua Barat, tetapi tidak banyak berbuat karena sikap mereka terbelah.

"Sesuatu yang lebih harus dilakukan karena situasi HAM semakin memburuk," kata Ralph Regenvanu, menteri luar negeri Vanuatu, dikutip dari Radio New Zealand, 29 Agustus 2019.

Vanuatu adalah negara Pasifik yang telah menjadi pendukung paling kuat dari gerakan kemerdekaan Papua Barat.

Advertising
Advertising

Setengah bagian barat Pulau Papua telah menjadi tempat konflik selama beberapa puluh tahun, tetapi dalam satu tahun terakhir, situasi hak asasi manusia telah memburuk secara signifikan.

Papua Barat juga telah lama menjadi perdebatan antara para pemimpin Pasifik, di mana negara-negara yang mendukung kemerdekaan Papua, seperti Vanuatu menentang sekutu Indonesia seperti Fiji, Papua Nugini, Australia dan Selandia Baru.

Di Tuvalu bulan ini, para pemimpin Pasifik, termasuk perdana menteri yang enggan mengadu ke dalam perdebatan, tampaknya setuju dengan Regenvanu, frustrasi mereka akhirnya tampak mendidih.

"Kasus ini telah berulang kali diangkat dan dibahas, namun tidak ada yang terjadi," kata Perdana Menteri Tonga 'Akilisi Pohiva. "Kami menjadi sangat tergantung pada orang lain untuk mengendalikan wilayah kami sehingga kami kehilangan rasa diri dan kemandirian. Kekerasan akan terus berlanjut dan kami tidak melakukan apa-apa."

Perdana Menteri Samoa Tuilaepa Sailele Malielegaoi menambahkan, "Tantangan yang dihadapi orang Papua Barat tidak berkurang, dan kami tidak dapat terus mengabaikan masalah ini...kami perlu meninjau kembali posisi yang telah kami ambil sampai sekarang."

Para pemimpin Pasifik sepakat menyerukan Komisaris HAM PBB untuk mengunjungi Papua Barat pada tahun berikutnya untuk menyelidiki.

Mereka sangat mendorong Jakarta untuk mengizinkan kunjungan kantor komisaris Dewan HAM PBB Michelle Bachelet untuk menyelidiki pelanggaran termasuk penyiksaan, pembunuhan di luar proses hukum, dan kekerasan sistemik oleh polisi dan militer.

Rencana kunjungan oleh Dewan HAM PBB telah diselesaikan lebih dari setahun yang lalu, tetapi kunjungan belum terjadi, yang telah memicu serangkaian pengaduan dari PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia. Pemerintah Indonesia mengatakan kunjungan masih di atas meja dan diskusi sedang berlangsung.

Komunike yang ditandatangani di Tuvalu juga mengatakan Forum Kepulauan Pasifik itu sendiri harus mendorong agar kunjungan tersebut diselesaikan, dan bahwa laporan tentang situasi di Papua Barat harus diajukan untuk dipertimbangkan pada forum tahun depan, yang akan diadakan di Vanuatu.

Regenvanu mengklaim sikap regional tentang Papua Barat ini mendapat dukungan dari semua negara terbesar di kawasan ini termasuk Australia, Selandia Baru, Fiji, dan Papua Nugini.

"Tanggung jawab ada di sekretariat dan negara-negara anggota PIF (Pacific Islands Forum), termasuk anggota yang...berada di dewan hak asasi manusia, bahwa mereka perlu memastikan komisioner dapat pergi," kata Regenvanu. Australia dan Fiji adalah satu-satunya negara Pasifik di Dewan HAM PBB.

Aktivis kemerdekaan Papua Barat Benny Wenda menyambut sikap Forum Kepulauan Pasifik.

"Kami merasa ini adalah titik awal," kata Wenda. "Kami berjuang untuk waktu yang sangat lama untuk mengakui pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat. Ini adalah pertama kalinya para pemimpin telah setuju dan mendukung proposal Vanuatu."

Benny Wenda masih dengan tujuan awalnya, yakni menginginkan referendum kemerdekaan Papua, hal yang ditolak para pemimpin Pasifik. Komunike Forum Kepulauan Pasifik masih menegaskan kedaulatan Indonesia atas Papua.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

12 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

14 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

15 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya