Yuan Terus Melemah, Trump dan Cina Kirim Sinyal Negosiasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 Agustus 2019 12:00 WIB

Uang Dolar Amerika dan Yuan. Xaume Olleros/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Shanghai – Mata uang yuan Cina mengalami pelemahan terendah selama sebelas tahun terakhir pada Senin, 26 Agustus 2019.

Ini terjadi di tengah eskalasi perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat.

Yuan tercatat melemah di pasar uang Cina ke kisaran 7.1425 per dolar. Pelemahan ini menyusul perang pernyataan kenaikan tarif impor antara pemerintah AS dan Cina.

Beberapa hari sebelumnya, Trump sempat mengumumkan kenaikan tarif tambahan untuk impor senilai US$550 miliar atau sekitar Rp7.800 triliun.
Ini sebagai balasan atas pengumuman pemerintah Cina yang ingin menaikkan tarif impor untuk sekitar US$75 billion atau sekitar Rp1 triliun.

“Kedua pihak buka sarung tangan dan depresiasi yuan ini untuk mengimbangi kenaikan tarif impor oleh AS,” kata Mitul Kotecha, seorang ekonom senior untuk pasar emerging market dari Toronto-Dominion Bank seperti dikutip Channel News Asia pada Senin, 26 Agustus 2019.

Advertising
Advertising

Yuan adalah mata uang yang dikontrol penuh pemerintah Cina. Mata uang ini hanya boleh mengalami apresiasi dan depresiasi sebanyak dua persen per hari.

“Sepanjang Cina dapat memastikan pelemahan yuan terkontrol dengan baik, maka pelemahan itu tidak akan memprovokasi keluarnya arus uang dalam jumlah besar. Bakal ada penurunan lagi ke depannya,” kata Mitul.

Yuan melampaui angka psikologis 7 pada awal Agustus. Ini terjadi beberapa hari setelah AS mengumumkan rencana menerapkan tarif impor baru untuk barang dari Cina, yang akan diberlakukan pada 1 September.

Washington merespon pelemahan yuan yang melampaui 7 yuan per dolar dengan melabeli Cina sebagai manipulator mata uang.

Namun, hubungan AS dan Cina kembali membaik pada Senin kemarin setelah kedua pihak saling berbicara untuk menggelar negosiasi dagang kembali.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan Cina ingin meredakan ketegangan dan dia menyambut baik tawaran ini.

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

6 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

7 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

12 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

16 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya