Malaysia Mau Barter Minyak Sawit untuk Peralatan Militer

Selasa, 27 Agustus 2019 05:00 WIB

Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia sedang berunding dengan enam negara untuk barter minyak sawit dengan peralatan militer dalam upaya memperkuat pertahanan negara.

Dikutip dari Malay Mail, 26 Agustus 2019, Malaysia telah berjuang untuk memperbarui peralatan pertahanannya selama bertahun-tahun dan memotong anggaran pertahanannya tahun ini.

Malaysia berupaya untuk menggantikan kapal perang angkatan laut karena beberapa di antaranya telah beroperasi selama 35 tahun atau lebih. Namun pembaruan alutsista bisa memakan anggaran besar.

Pada Senin Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu mengaku biaya telah menjadi rintangan besar, tetapi menggunakan minyak sawit untuk membantu membayar peralatan dapat membuka jalan baru untuk pembaruan.

Mohamad mengatakan diskusi tentang pembayaran dengan minyak sawit telah dimulai dengan Cina, Rusia, India, Pakistan, Turki dan Iran.

Advertising
Advertising

"Jika mereka siap untuk menerima perdagangan barter kelapa sawit, kami sangat ingin pergi ke arah itu," kata Mohamad. "Kami memiliki banyak minyak sawit."

Kapal angkatan laut Malaysia berpatroli di perairan dekat pulau Langkawi, 17 Mei 2015. [REUTERS / Olivia Harris / File Photo]

Malaysia dan Indonesia, dua produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, terlibat dalam perselisihan dengan Uni Eropa mengenai rencana untuk menghapus komoditas dari bahan bakar terbarukan yang digunakan oleh blok tersebut pada tahun 2030 karena masalah deforestasi.

Kedua negara memasok sekitar 85 persen minyak kelapa sawit dunia, yang sebagian besar digunakan dalam makanan tetapi juga dalam barang-barang seperti lipstik dan sabun, menurut laporan Reuters.

Menhan Mohamad mengatakan dia tidak bisa memperkirakan berapa banyak minyak sawit yang akan disediakan Malaysia untuk barter dengan peralatan militer.

Namun dalam barter minyak sawit ini Mohamad mengatakan, selain kapal Malaysia juga ingin membeli paralatan militer lain seperti pesawat pengintai jarak jauh, kendaraan udara tak berawak dan kapal pencegat cepat.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

6 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya