Korea Selatan Akhiri Kerja Sama Intelijen dengan Jepang

Jumat, 23 Agustus 2019 13:00 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-In disambut oleh Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo pada saat kedatangannya untuk sesi foto di KTT para pemimpin G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. [REUTERS / Kim Kyung-Hoon / Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan akan meninggalkan pakta kerja sama intelijen dengan Jepang, di tengah krisis diplomatik yang semakin memburuk antara kedua negara.

Dilaporkan New York Times pada 22 Agustus 2019, keputusan Korea Selatan untuk memperbarui perjanjian keamanan, sebuah pakta yang telah didorong AS untuk memastikan pemantauan ketat aktivitas rudal Korea Utara, telah ditunggu sebagai barometer hubungan antara Seoul dan Tokyo, dua sekutu terdekat Amerika di Asia. Para pejabat Amerika mengatakan mereka terkejut dengan keputusan itu.

Hubungan antara Tokyo dan Seoul mencapai titik terendah dalam beberapa tahun setelah pejabat Jepang memberlakukan pembatasan perdagangan bulan ini dengan menargetkan ekspor ke Korea Selatan. Jepang mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Seoul dengan menghapusnya dari daftar mitra dagang tepercaya, dan Korea Selatan membalasnya.

Gejolak selama puluhan tahun berakar pada kolonisasi Jepang di Korea Selatan sebelum Perang Dunia II.

Kim You-geun, wakil kepala pertama Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan, mengatakan negaranya telah memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan pembagian informasi intelijen karena pembatasan perdagangan telah menyebabkan perubahan penting dalam kerja sama terkait keamanan antara kedua negara.

Advertising
Advertising

"Pemerintah kami telah menyimpulkan bahwa itu tidak sesuai dengan kepentingan nasional kami untuk mempertahankan perjanjian yang dibuat untuk tujuan berbagi intelijen militer yang sensitif," katanya.

Taro Kono, menteri luar negeri Jepang, menyebut keputusan Korea Selatan "sangat disesalkan."

"Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan berada dalam situasi yang sangat parah dengan serangkaian langkah yang sangat negatif dan tidak rasional oleh Korea Selatan, termasuk keputusan kali ini," kata Kono. "Pemerintah Jepang akan terus mendesak Korea Selatan untuk menanggapi dengan bijaksana, berdasarkan sikap kami yang konsisten atas berbagai masalah."

Warga Korsel berjalan melewati TV yang menayangkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan dua proyektil yang tidak dikenal, di Seoul, Korea Selatan, 6 Agustus 2019. [REUTERS / Kim Hong-Ji]

Menurut laporan Reuters, Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengatakan pada hari Jumat bahwa keputusan Korea Selatan untuk mengakhiri pakta berbagi intelijen sangat disesalkan dan menunjukkan pihaknya gagal untuk menghargai ancaman keamanan nasional yang meningkat yang disebabkan oleh rudal Korea Utara.

"Tes rudal berulang Korea Utara mengancam keamanan nasional dan bekerja sama antara Jepang dan Korea Selatan dan dengan AS sangat penting," kata Iwaya. "Kami sangat mendesak mereka untuk membuat keputusan yang bijaksana."

Korea Selatan memutuskan untuk mengakhiri Kesepakatan Keamanan untuk Informasi Militer atau GSOMIA.

Di bawah GSOMIA, yang telah dijadwalkan untuk pembaruan otomatis pada hari Sabtu, kedua negara berbagi informasi tentang ancaman yang ditimbulkan oleh program rudal dan nuklir Korea Utara.

Mengesampingkan pakta itu berarti Jepang dan Korea Selatan kemungkinan harus kembali berbagi intelijen melalui militer AS.

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

15 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya