Pendemo Hong Kong Sebut Alasan Tindak Kekerasan Terjadi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 22 Agustus 2019 17:45 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa menyempotkan Apar di stasiun MTR Yuen Long saat melakukan aksinya di New Territories, Hong Kong, 21 Agustus 2019. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Seorang warga Hong Kong yang kerap mengikut aksi unjuk rasa membela tindakan kekerasan yang kerap terjadi antara demonstran dan polisi.

Pun, seorang mahasiswa dari kalangan kelas menengah di salah satu pusat keuangan dunia ini, mengatakan tindakan kekerasan terkadang diperlukan untuk memperjuangkan kebebasan.

“Saya tahu tindak kekerasan tidak bisa digunakan untuk melawan tindak kekerasan. Tapi terkadang agresi diperlukan untuk menarik perhatian pemerintah dan pihak lainnya,” kata Pun, 22 tahun, pada pekan lalu berbicara di Bandara Internasional Hong Kong, seusai bentrok fisik demonstran dan polisi pada malam sebelumnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 22 Agustus 2019.

Pun bercerita jika dia ikut terlibat melakukan tindak kekerasan terhadap polisi saat demonstrasi berlangsung di Hong Kong.

“Saya telah melempar batu. Saya menggunakan tameng payung untuk melindungi lainnya. Saya ikut membantu memasang barikade, membawa suplai, membawa demonstran terluka ke daerah aman. Saya juga terkena pukulan tongkat polisi. Kami semua mulai terbiasa soal ini. Kami harus terbiasa,” kata dia.

Advertising
Advertising

Channel News Asia melansi aksi unjuk rasa berlangsung terus menerus nyaris setiap pekan di wilayah semi-otonom ini sejak Juni 2019. Awalnya, gerakan ini menolak legislasi ekstradisi.

Belakangan, gerakan ini menjadi gerakan pro-Demokrasi dan menuntut pengunduran diri Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, yang dituding pro Beijing dan pro tindak kekerasan polisi.

Warga menginginkan wilayah semi-otonom ini menerapkan sistem demokrasi penuh dengan memilih sendiri pemimpinnya. Saat ini, kepala eksekutif merupakan pejabat yang ditunjuk Cina.

Pun mengatakan,”Kami belajar banyak dari kesalahan kami saat revolusi Payung. Saat ini semakin banyak orang menerima bakal terjadi tindak kekerasan sekarang. Mereka tidak suka, dan tidak ingin terlibat, tapi mereka tidak mengecam kami. Kami bersatu sebagai satu kekuatan,” kata dia di sebuah toilet di Bandara Hong Kong.

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

1 jam lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

9 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya