Zakir Naik Diperiksa Polisi 10 Jam

Rabu, 21 Agustus 2019 17:00 WIB

Zakir Naik, ulama asal India. Sumber: malaysiakini.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ulama Zakir Naik pada Senin, 19 Agustus 2019, dimintai keterangan selama lebih dari 10 jam oleh Polisi Malaysia di markas besar Kepolisian Bukit Aman, Malaysia terkait ucapannya yang menyinggung umat Hindu Malaysia.

Interogasi terhadap Zakir berdasarkan undang-undang KUHP 504 Malaysia tentang tindakan penghinaan yang disengaja untuk mengganggu perdamaian dan harmoni. Zakir dimintai keterangan terkait ceramah publiknya di Kota Baru, Kelantan, Malaysia, pada 8 Agustus 2019, saat dia mengatakan umat Hindu Malaysia lebih setia kepada pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi daripada pemerintah Malaysia.

Penceramah asal India, Zakir Naik, menjawab pertanyaan sejumlah peserta di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatanm, 10 April 2017. Saat sesi tanya jawab sebanyak 7 peserta non muslim langsung diislamkan ditempat tersebut setelah mendengarkan ceramah Zakir Naik. TEMPO/Iqbal Lubis

Pernyataan anti-Malaysia yang disampaikan Zakir telah memicu perdebatan di Malaysia. Tujuh negara bagian di Malaysia telah memutuskan melarang Zakir mengadakan atau menyampaikan ceramah agama. Larangan terhadap ceramah Zakir ini di proyeksi bakal meningkatkan tekanan India ini pada Malaysia agar mengekstradisi Zakir. Di negara asalnya, Zakir masuk daftar buronan atas tuduhan bersekongkol dengan terorisme dan dugaan pencucian uang.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri India mengatakan pihaknya mengejar Zakir tidak hanya melalui pemerintah Malaysia, tetapi juga melalui Komisi Tinggi. Zakir, 53 tahun, meninggalkan India pada 2016 dan pindah ke Malaysia. Dia mendapat izin untuk menetap di sana oleh pemerintahan mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Advertising
Advertising

Malaysia memiliki hak untuk tidak mengekstradisi Zakir. Surat kabar Malaysia, The Star, mewartakan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pernah mengatakan Zakir merasa tidak akan mendapatkan pengadilan yang adil di India.

BUSINESS TODAY MEIDYANA ADITAMA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

11 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

14 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya