Perdana Menteri Italia Mengundurkan Diri

Rabu, 21 Agustus 2019 12:00 WIB

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, memutuskan mengundurkan diri. Sumber: Washington Square News

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Selasa, 20 Agustus 2019, mengundurkan diri. Keputusan itu diambil setelah dia mengkritik tajam Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini.

Conte menuding Salvini telah membuat koalisi partai berkuasa tenggelam dan membahayakan perekonomian negara demi mendapatkan kepentingan pribadi dan politik. Perdana Menteri Conte juga menuduh Partai Liga sayap kanan yang diketuai Salvini berorientasi uang demi menaikkan popularitasnya.

Sebelumnya pada 8 Agustus 2019, Salvini mendeklarasikan bahwa aliansinya dengan kelompok anti-kemapanan, yakni Gerakan Lima Bintang, sudah berakhir. Dia pun menyerukan agar dilakukan pemilu, meski dia belum mampu membuktikan adanya kesalahan politik. Tindakan Salvini pun dituding hanya membuka pintu bagi para rival-rivalnya.

Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini. Sumber: thetimes.co.uk

Sejumlah politikus dari Gerakan Lima Bintang dan Partai Demokrat Italia yang beraliran kiri telah membuka diskusi pembentukan sebuah koalisi baru, yang dapat mendorong Partai Liga ke dalam kubu oposisi dan memberi Italia pemerintahan yang lebih sentris, pro Eropa.

Advertising
Advertising

"Menteri dalam negeri telah menunjukkan bahwa ia mengikuti kepentingannya sendiri dan kepentingan partainya. Keputusannya menimbulkan risiko serius bagi negara ini," kata Conte di hadapan anggota senat Italia.

Dia menggambarkan tindakan Salvini sembrono dan bertanggung jawab karena mengarahkan negara ke dalam pusaran ketidakpastian politik dan ketidakstabilan keuangan.

Setelah debat Senat, Conte, yang bukan anggota partai koalisi, secara tak terduga menyerahkan pengunduran dirinya kepada Presiden Italia, Sergio Mattarella.

Salvini yang diserang oleh Conte di senat, terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya, memutar matanya atau mengangguk kepada para senator ketika perdana menteri menuduhnya sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, sembrono, mengkhawatirkan, dan tidak sopan.

Conte juga mengatakan Salvini harus memberikan penjelasan atas tuduhan bahwa Partai Liga berusaha untuk mendapatkan uang ilegal dari Rusia melalui transaksi minyak rahasia.

“Kami tidak membutuhkan pria yang memiliki kekuatan, tetapi orang-orang yang memiliki budaya institusional dan rasa tanggung jawab,” kata Conte dalam pidatonya selama satu jam, dimana ia juga mengecam kebiasaan Salvini mengacungkan salib dalam demonstrasi politiknya.

Salvini menampik tuduhan demi tuduhan Conte itu. Dia mengatakan tujuan politiknya adalah untuk melawan aturan fiskal Uni Eropa, yang dia sebutnya telah memiskinkan negara. Dia menambahkan, kota Roma di Italia harus menghabiskan setidaknya 50 miliar euro atau Rp 8 triliun untuk merangsang perekonomiannya yang sangat lemah.

"Saya tidak takut, saya tidak ingin Italia menjadi budak bagi siapa pun dan saya tidak ingin Italia diberi rantai panjang seperti anjing kecil. Saya tidak menginginkan itu sama sekali,” kata Salvini.

REUTERS | MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

5 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

7 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

10 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

10 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

10 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

13 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

15 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya