3 Ucapan Kasar dan Ancaman Hun Sen terhadap Pemimpin Oposisi

Selasa, 20 Agustus 2019 16:45 WIB

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Hun Sen berulang kali melontarkan kata-kata kasar dan ancaman memenjarakan pemimpin oposisi yang menjadi eksil, Sam Rainsy dan tokoh-tokoh oposisi lainnya sehubungan keberadaan mereka sebagai eksil hingga keinginan mereka untuk pulang ke tanah air mereka.

Berikut 3 kutipan pernyataan amarah Hun Sen terhadap Rainsy dan para oposisi yang eksil di sejumlah negara.

1. Hun Sen saat bertemu dengan para buruh garmen pada akhir Desember 2018.

"Saya sedang bersiap memborgol dan mengirim ke penjara orang yang bersiap pulang ke Kamboja. Jika anda berani seperti permintaan anda, anda bukan manusia tapi binatang, anjing," kata Hun Sen seperti dilansir dari South China Morning Post dan AP, 26 Desember 2018.

Hun Sen menanggapi pernyataan Rainsy kepada para pendukung CNRP, partai oposisi yang dia dirikan, di Paris pada 16 Desember 2018 bahwa dirinya akan pulang ke Kamboja tahun 2019.

Advertising
Advertising

Rainsi meninggalkan Kamboja pada tahun 2016 setelah didakwa pencemaran nama baik karena menuding pemerintahan Hun Sen terlibat pembunuhan aktivis politik. CNRP dibubrkan pada November 2017 dan 118 anggota partai dilarang berpolitik.


2.Hun Sen akan menangkap dan memenjarakan Sam Rainsy, tapi tidak untuk orang-orang lain yang ikut.

"Jika mereka datang dengan 100 orang, kami akan menangkap sedikit di antara mereka yang telah menjadi terdakwa. Selebihnya dapat masuk karena kami tidak berhak melarang siapapun masuk ke Kamboja. Kami menyambut anda dengan borgol," kata Hun Sen sebagaimana dikutip dari Khmer Times, 30 Juli 2019.


3. Hun Sen marah besar terhadap postingan dirinya di Facebook milik Sam Rainsy yang dianggap menghina karena menayangkan foto kepala Hun Sen terpenggal.

"Kau bajingan (Rainsy) mengutk hidupku. Saya tidak akan memaafkan ini. Saya mengatakan kepada pengacara saya untuk mempelajari apa yang telah diposting di Facebook di mana ia telah menghina saya dengan kepala saya terpotong," kata Hun Sen penuh marah di hadapan para pekerja garmen di provinsi Koh Kong, seperti dikutip dari Khmer Times, 13 Maret 2019.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

18 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

31 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

42 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

42 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

45 hari lalu

Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

Saat menjadi Menkopolhukam, Mahfud MD mengaku pernah bertemu dengan tokoh eksil yang ada di film dokumenter itu.

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

47 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

48 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya