Laut Sargasso Tercemar Sampah Plastik

Selasa, 20 Agustus 2019 13:06 WIB

Laut Sargasso. Sumber: edition.cnn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Terletak di Samudera Atlantik, Sargasso telah menjadi satu-satunya laut tanpa bibir pantai. Sargasso yang berasal dari kata sargassum atau alga cokelat, yakni sebuah perairan yang indah tempat kura-kura dan ratusan spesies laut mencari makan, berkembang biak hingga bersembunyi dari hewan laut predator.

Namun pemandangan indah itu kini sudah berubah menyedihkan. Laut Sargasso sekarang dipenuhi sampah plastik dari berbagai negara yang berbatasan dengan Samudera Atlantik, pantai barat Afrika hingga pantai timur Amerika Serikat. Sampah-sampah itu berubah menjadi mikroplastik dan berakhir di perut-perut hewan laut.

Dikutip dari edition.cnn.com, Selasa, 20 Agustus 2019, ekspedisi yang dilakukan kelompok Greenpeace ke Laut Sargasso bersama para ilmuwan menemukan kebergantungan manusia pada plastik telah berdampak pada bumi. Mulai dari wilayah terpencil Arktik hingga ke Antartika, ditemukan microplastik, serat dan sampah-sampah rumah tangga.

Laut Sargasso. Sumber: National Geographic

Menurut ilmuan Greenpeace, mereka telah menemukan polusi mikroplastik yang sangat tinggi di Laut Sargasso kendati temuan ini masih dikaji ulang. Diantara temuan itu adalah 1.300 serpihan mikroplastik. Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding temuan pada tahun lalu.

Advertising
Advertising

Analisa ilmuan Greenpeace ini mengindikasikan polusi ini berasal dari botol plastik sekali pakai dan kemasan plastik.

"Diantara sample yang telah kami ambil adalah di kawasan Laut Sargasso dimana ada gangga-gangga cokelat disana yang kami yang dipenuhi sampah plastik yang tersangkut. Lautnya terlihat biru yang sangat indah, namun kamu tak bisa membayangkan apa yang terjadi di bawah laut itu. Ketika Anda mendapatkan sample, Anda akan terkejut dengan jumlah polusinya," kata Celia Ojeda, ahli biota laut

Keprihatinan juga diperlihatkan oleh asisten Ilmuwan, Shane Antonition. Dia mengatakan semakin dalam mempelajari kondisi laut, semakin dia melihat betapa bumi banyak berubah dan betapa rapuhnya sistem yang ada saat ini bagaimana manusia bergantung pada ekosistem untuk bertahan hidup. Penemuan-penemuan para ilmuwan ini menginformasi masyarakat soal perubahan yang terjadi agar semua pihak dapat mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut.

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

8 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

6 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

9 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

9 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

12 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

15 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

21 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya