Demonstran Hong Kong Ubah Bandara Jadi Bengkel Seni

Senin, 19 Agustus 2019 15:30 WIB

Para Pengunjuk Rasa Hong Kong Mengubah Bandara Menjadi Bengkel Seni. Sumber: Vincent Thian/AP/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bandara internasional Hong Kong berubah menjadi sebuah studio seni pada Jumat, 16 Agustus 2019. Puluhan demonstran berpakaian hitam melakukan aksi duduk di bandara dan menggunakan lantai terminal untuk menyebarluaskan kerusuhan sipil di Hong Kong lewat karya seni.

Protes anti-pemerintah telah mengguncang Hong Kong, sebuah pusat keuangan Asia. Unjuk rasa itu menentang RUU ekstradisi yang sekarang sudah ditangguhkan.

RUU ekstradisi memungkinkan Cina mengekstradisi pelaku kriminal di Hong Kong dan mengadilinya di Cina. Partai Komunis Cina diduga mengendalikan sistem peradilan di Negeri Tirai Bambu itu.

Unjuk rasa menentang RUU ekstradisi saat ini sudah berubah menjadi reaksi yang lebih luas yang menyoroti naiknya campur tangan Cina di Hong Kong yang berstatus wilayah semi-otonom. Tidak ada satu otoritas pusat atau figur yang mengatur aksi protes Hong Kong.

Unjuk rasa sebagian besar dikoordinir melalui aplikasi media sosial yang sebagian besar tidak memiliki pemimpin. Hal yang sama berlaku untuk materi promosi, dari kreasi hingga desain dilakukan tanpa ada yang memberikan aba-aba. Semuanya dilakukan anonim, sukarela, dan digerakkan oleh para pengguna internet.

Advertising
Advertising

"Kami tidak memiliki pemimpin. Semua orang adalah pemimpin. Sebab kami mencari demokrasi. Itu sebabnya kami menghormati pendapat semua orang. Pemerintah dan polisi memiliki terlalu banyak wewenang dan kekuasaan. Saya rasa kita tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah pola pikir mereka. Tetapi jika setiap orang dari kita berkontribusi sedikit kemampuan mereka, maka itu bisa menjadi kekuatan besar," kata Xavier Li, wraga Hong Kong yang baru lulus kuliah, 23 tahun.

Para Pengunjuk Rasa Hong Kong Mengubah Bandara Menjadi Bengkel Seni. Sumber: Anthony Kwan, Getty Images/news.artnet.com

Mengingat tidak semua orang bisa atau ingin berada di garis depan dalam aksi unjuk rasa, maka ada demonstran yang menggunakan seni untuk menyampaikan protes. Lewat karya seni, mereka mencoba memberi informasi kepada masyarakat Hong Kong yang lain soal unjuk rasa yang dilakukan ini.

Diantara karya seni itu adalah selebaran yang ditulis dalam bahasa asing seperti Inggris, Jepang dan Korea Selatan dan bahasa mandarin, untuk warga asing yang datang ke Hong Kong. Ada pula gambar-gambar yang tentang protes di Hong Kong.

Di bandara, seorang pengunjuk rasa mengangkat komputernya memperlihatkan rekaman video penjelasan unjuk rasa di Hong Kong. Pengunjuk rasa yang lain mengangkat tanda kode QR yang menghubungkan ke video dan situs yang lebih informatif.

"Kami hanya melakukan apa yang bisa kami lakukan untuk memberi tahu orang-orang apa yang terjadi di Hong Kong. Siapa pun dapat berkontribusi dan berbagi karya seni protes di media sosial - terutama Telegram, Airdrop, Instagram, dan LIHKG," kata Wat, salah seorang demonstran.

Ribuan demonstran di Hong Kong diperkirakan masih akan memadati jalan-jalan utama di Hong Kong pada akhir pekan. Banyak seruan agar unjuk rasa ini segera berhenti.

ALJAZEERA | MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

12 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

13 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

22 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya