Li Ka-shing Orang Terkaya di Hong Kong Minta Unjuk Rasa Berhenti

Jumat, 16 Agustus 2019 16:00 WIB

Li Ka-shing, orang terkaya di Hong Kong. Sumber: www.biografiku.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang terkaya di Hong Kong, Li Ka-shing, 91 tahun, pada Jumat, 16 Agustus 2019, mendesak masyarakat agar mencintai Cina, Hong Kong dan diri sendiri. Pernyataan Li itu adalah komentar publiknya yang pertama terkait unjuk rasa pro-demokrasi yang telah mengganggu nadi kehidupan masyarakat Hong Kong dalam beberapa pekan terakhir.

Dikutip dari reuters.com, Jumat, 16 Agustus 2019, pernyataan Li itu disampaikan dalam sebuah iklan yang dimuat di halaman depan sejumlah surat kabar di Hong Kong. Li mendesak masyarakat Hong Kong agar memadamkan kemarahan dengan cinta dan menghentikan kekerasan. Iklan itu ditanda tangani atas nama ‘Li Ka-shing, warga Hong Kong’.

Hong Kong sudah 10 pekan diselimuti ketegangan unjuk rasa yang berujung ricu antara demonstran dan aparat kepolisian hingga mendorong wilayah itu terpuruk dalam krisis terburuk sejak Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina pada 1997. Unjuk rasa ini juga menjadi salah satu ujian terberat yang dihadapi Presiden Cina, Xi Jinping sejak memegang kekuasaan pada 2012.

Advertising
Advertising

Unjuk rasa ini awalnya menentang RUU ektradisi yang memungkinkan para pelaku kriminal menjalani persidangan di Cina, dimana sistem peradilan di Negara Tirai Bambu itu diduga dikendalikan oleh Partai Komunis Cina. RUU ini sudah ditangguhkan, namun unjuk rasa belum berhenti.

Cina mengkaitkan naiknya kekerasan di Hong Kong lewat unjuk rasa ini dengan terorisme. Beijing telah memperingatkan terhadap kemungkinan mengerahkan kekuatan militer demi menghentikan unjuk rasa ini.

“Penyebab bisa mengarah pada hasil terburuk,” kata Li, menanggapi kondisi Hong Kong saat ini.

Lebih dari 700 demonstran sudah ditahan sejak gelombang protes dimulai pada Juni 2019. Aparat kepolisian pun sering menggunakan gas air mata dalam upaya menekan para demonstran di penjuru Hong Kong. Rencananya pada Jumat malam, 16 Agustus 2019, sebuah aksi turun ke jalan yang disebut ‘berdiri bersama Hong Kong, kuat bersama rakyat’ akan dilakukan di pusat kawasan bisnis Hong Kong.

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

9 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

11 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

1 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

2 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

5 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

7 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya