3 Hal Soal Perang Dagang Amerika Versus Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 14 Agustus 2019 15:23 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Youtube.com

TEMPO.CO, Washington - Perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat dimulai sejak Juli 2019. Saat itu, Presiden AS, Donald Trump, memutuskan menaikkan tarif impor untuk sejumlah produk andalan Cina seperti elektronik.

Cina membalas dengan menaikkan tarif impor pada kisaran serupa untuk produk komoditas pertanian asal AS seperti kedelai dan daging babi.

Kedua pihak telah melakukan serangkaian perundingan dagang baik di Beijing maupun di Washington.

Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping, juga telah bertemu beberapa kali membahas ini. Pertemuan terakhir keduanya terjadi pada KTT G-20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. Saat itu, keduanya bersepakat untuk menghentikan perang dagang sambil membuka kesempatan dialog bagi tim negosiasi dagang kedua negara.

Berikut ini beberapa hal mengenai perang dagang keduanya:

  1. Perang Mata Uang
Advertising
Advertising

Perang dagang ini kembali ramai setelah Trump mengatakan akan menaikkan tarif impor untuk produk asal Cina pada 1 September 2019. Ini membuat Cina menurunkan nilai tukar mata uangnya sehingga barang ekspor ke AS tidak mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Ini membuat US$1 menjadi 7 yuan dari sebelumnya selalu di bawah 7 yuan. Ini agar konsumen di AS bisa membeli produk ini.

Trump menyebut kebijakan bank sentral Cina ini sebagai manipulasi mata uang dan mengancam akan menaikkan lebih tinggi tarif impor untuk barang dari Cina.

  1. Konsumen jadi korban

Keputusan Trump untuk menaikkan tarif impor 10 persen untuk impor senilai US$300 miliar dari Cina bakal menjadi beban keuangan bagi warga AS. Ini akan menyasar produk pakaian, sepatu, elektronik hingga ponsel cerdas. Untungnya, Trump menunda kenaikan tarif impor ini dengan memundurkannya mendekati akhir tahun.

“Jika ada ketidak-pastian ekonomi selama masa dimulainya sekolah dan belanja liburan, maka itu akan memberati ekonomi,” kata Art Hogan, kepala strategi di National Securities soal perang dagang ini.

  1. Bursa turun

Setiap kali Trump mengumumkan akan mengenakan kenaikan tarif impor dari Cina, indeks dan harga sama di bursa turun. Misalnya indeks Dow Jones turun 2.9 persen pada Senin, 5 Agustus 2019, saat Trump mengumumkan rencana kenaikan tarif ini. Kondisi serupa dialami bursa Nasdaq, yang turun sekitar 3.5 persen usai pengumuman terkait perang dagang ini.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

23 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

19 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

20 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

20 jam lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya