Pengacara Hong Kong Dukung Demonstrasi Pro Demokrasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 8 Agustus 2019 09:23 WIB

Pengacara Hong Kong berjalan diam memprotes sikap pemerintah dalam menangani demonstrasi pro-Demokrasi. The Malaysian Reserve

TEMPO.CO, Hong Kong – Sejumlah pengacara Hong Kong menggelar aksi berjalan diam pada Rabu, 7 Agustus 2019 sebagai bentuk dukungan terhadap demonstrasi pro-Demokrasi anti pemerintah.

Mereka juga menyampaikan aspirasi agar pemerintah menjaga independensi departemen Kehakiman Hong Kong.

“Saya sangat tidak suka cara pemerintah menakut-nakuti dan memecah belah publik saat ini,” kata Anita Yip, salah seorang pengacara senior seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu, 7 Agustus 2019.

Menurut Anita,”Pemerintah melakukan penuntutan hukum secara tebang pilih. Bagaimana publik masih bisa percaya kepada pemerintah.”

Anita mengatakan ini terkait proses hukum berbeda yang dilakukan otoritas hukum Hong Kong terhadap warga yang memprotes pemerintah dan yang dilakukan terhadap para preman triad.

Advertising
Advertising

Saat ini, polisi Hong Kong telah menahan lebih dari 500 pemrotes dan mengenakan tuduhan melakukan kerusuhan, yang bisa diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Sedangkan pada saat yang sama, polisi hanya menahan 19 orang yang terlibat penyerangan ala preman triad dan telah melukai 45 orang warga di stasiun Yuen Long.

Para pengacara ini mendukung tuntutan demonstran yang mendesak digelarnya penyelidikan independen terkait taktik polisi dalam menangani unjuk rasa.

Mereka juga menolak campur tangan politik dalam upaya penegakan hukum. Para pengacara berjalan mengenakan jas hitam dari kantor Pengadilan Tinggi ke kantor menteri Kehakiman di bawah terik matahari.

Unjuk rasa semakin sering terjadi di Hong Kong dan kerap berakhir dengan bentrok fisik antara demonstran dan polisi. Seperti dilansir Reuters, mereka menolak amandemen legislasi ekstradisi, yang memungkinkan otoritas hukum mengekstradisi warga ke Cina jika dianggap melanggar hukum di sana.

Warga merasa khawatir dengan proses hukum di Cina, yang dinilai tidak transparan dan kurang menghargai HAM. Warga juga mendesak Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, yang dituding pro-Beijing agar mengundurkan diri. Namun, Carrie, yang mendapat dukungan penuh Beijing, enggan mundur.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya