Trump Resmi Masukkan Cina dalam Daftar Manipulator Mata Uang

Selasa, 6 Agustus 2019 09:06 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS dan yuan Cina. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan presiden Donald Trump resmi memasukkan nama Cina dalam daftar manipulator mata uang setelah beberapa jam sebelumnya Beijing membiarkan yuan tenggelam hingga ke level terendahnya dalam 11 tahun.

Trump melalui akun Twiter menuding Beijing sengaja mendeprisiasi yuan. Langkah semacam ini telah dimanfaatkan untuk mencuri bisnis dan pabrik AS.

"Melukai kerja kami, pekerja kami depresi, upah, dan merusak harga-harga pertanian kami. Tidak ada lagi!", tweet Trump.

Mengutip laporan CNN, Bank Rakyat Cina membiarkan yuan jatuh lebih rendah dari 7 yuan terhadap dollar Amerika. Hal ini dianggap sebagai penanda psiklogis yang penting untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Beijing diduga melakukan pembalasan menyusup ancaman Trump untuk menaikkan tarif sebesar 10 persen terhadap produk Cina senilai US$300 juta.

Advertising
Advertising

Depresiasi yuan hadir setelah perang dagang yang sudah berlangsung berbulan-bulan antara Washington dan Beijing yang diwarna dengan saling menjatuhkan sanksi ekonomi dan sejumlah negosiasi.

Pelabelan ini bukan secepatnya memicu munculnya sanksi, namun di lihat oleh pemerintahan lain sebagai provokasi.

Kementerian Keuangan AS beberapa kali bungkap terhadap pemberian label kepada Cina sebagai manipulator mata uang. Sebaliknya, Kementeriaan Keuangan AS menempatkan Cina dalam daftar monitor untuk mengkaji mitra dagang AS itu bersama 8 negara lainnya.

Mengutip South China Morning Post, Kementerian Keuangan AS memasukkan Cina dalam daftar manipulator mata uang. Setelah itu, AS akan bekerja sama dengan IMF untuk menghapus persaingan tidak sehat yang diciptakan Cina lewat aktivitasnya yang terbaru.

Namun Bank Rakyat Cina membantah telah mendevaluasi yuan sebagai balasan terhadap masalah tarif AS.

"Cina tidak akan terlibat dalam devaluasi kompeteitif, dan tidak menggunakan nilai tukar untuk tujuan kompetitif dan tidak menggunakan nilai tukar sebagai alat untuk mengatasi gangguan eksternal seperti sengketa dagang," kata Yi Gang, gubernur Bank Rakyat Cina, seperti dikutip dari South China Morning Post,6 Agustus 2019.

Pemberian label manipulator mata uang terhadap Cina merupakan yang pertama sejak awal 1994 di bawah pemerintahan presiden Bill Clinton.

Sejumlah analis memperkirakan depresiasi mata uang Yuan tidak terlalu berpengaruh positif terhadap perekonomian global.

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

50 menit lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

21 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

23 jam lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya