Pengadilan Hukum 11 Tahun Penjara Majikan Terkejam Penyiksa TKI

Sabtu, 3 Agustus 2019 20:47 WIB

Zariah Mohd Ali, 58 tahun, kananm dan Mohamad Dahlan, 60 tahun, kiri, warga negara Singapura yang diduga menyiksa TKI hingga membuatnya cacat. Sumber: ST FILE PHOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Khanifah, 39 tahun, TKI asal Indramayu, Jawa Barat, berfikir orang-orang merasa jijik ketika melihatnya. Ibu dua anak ini sekarang mengalami cacat di telinga bagian kirinya secara permanen, ada bekas luka menonjol di dahinya, bagian belakang kepala dan bahunya. Jari kelingking kirinya terganggu secara fungsional.

Luka dan kecacatan itu dialami Khanifah selama enam bulan bekerja sebagai asisten rumah tangga pada keluarga Zariah Mohd Ali, 58 tahun dan Mohamad Dahlan, 60 tahun, di apartemen Woodlands, Singapura.

Kedua pasangan itu pada 2017 dituntut oleh 12 dakwaan dan pada Kamis, 1 Agustus 2019, Zariah divonis 11 tahun penjara dan membayar uang kompensasi pada Khanifah S$ 56,000 atau Rp 578 juta. Sedangkan Dahlan dijatuhi hukuman penjara 15 bulan dan diminta membayar uang kompensasi pada Khanifah sebesar S$ 1.000 atau Rp 10 juta atau tambahan penjara lima hari.

Zariah Mohd Ali, 58 tahun, kananm dan Mohamad Dahlan, 60 tahun, kiri, warga negara Singapura yang diduga menyiksa TKI hingga membuatnya cacat. Sumber: ST PHOTO: KUA CHEE SIONG

Jaksa penuntut menyebut kasus penyiksaan yang dialami Khanifah adalah salah satu penyiksaan terhadap asisten rumah tangga yang terburuk yang pernah terjadi di Singapura. Bukan hanya meninggalkan luka dan kecacatan pada korban, Khanifah jgua mengalami trauma.

Advertising
Advertising

“Bahkan dalam sesi dengar di pengadilan, ketika saya melihat dia (Zariah), saya merasa ketakutan karena mengingatkan saya pada kejadian penyiksaan. Saya takut akan diserang lagi oleh dia,” kata Khanifah, seperti dikutip dari straitstimes.com, Sabtu, 3 Agustus 2019.

Khanifah mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga per November 2011. Akan tetapi Zariah mulai mengomelinya dan menyiksanya secara fisik pada Juni 2012.

Penyiksaan yang dialami Khanifah di luar peri kemanusiaan. Banyak bagian tubuhnya dilukai dengan benda tajam.

Selain disiksa secara fisik, Khanifah juga tidak diperbolehkan menggunakan telepon atau menelepon ke kampung halamannya. Dia pun harus bersembunyi ke toilet setiap kali ada tamu ke rumah majinannya itu.

Tindak penyiksaan ini terungkap ketika Khanifah akhirnya dipulangkan ke Indonesia pada 2012. Suaminya curiga karena melihat banyak luka di tubuh istrinya dan melaporkan kepada agen pengerah tenaga kerja (TKI) yang mengirimnya ke Singapura. Dalam pembelaannya, Zariah melakukan penyiksaan terhadap Khanifah karena mengalami depresi setelah dua kali mengalami stroke.

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

1 jam lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

19 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

3 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

4 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

4 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

5 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya