India Larang Suami Ceraikan Istri Pakai Talak Tiga

Rabu, 31 Juli 2019 10:00 WIB

Ilustrasi pernikahan India (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen India menyetujui rancangan undang-undang pada hari Selasa, yang melarang hak seorang lelaki Muslim untuk menceraikan istrinya dengan talak tiga.

Pemerintahan nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi telah berusaha untuk mengkriminalisasi talak tiga, di mana seorang pria dapat bercerai dengan mengucapkan kata talak, yang berarti perceraian dalam bahasa Arab, tiga kali di hadapan istrinya.

Pada 30 Juli 2019 Reuters melaporkan, setelah pemungutan suara majelis tinggi hari Selasa, sekarang hanya membutuhkan tanda tangan presiden yang dianggap sebagai formalitas untuk menjadi hukum.

Pekan lalu, majelis rendah mendukung RUU yang akan membuat siapa pun yang melakukan perceraian dengan talak tiga bisa dituntut. India adalah salah satu dari sedikit negara di mana praktik tersebut bertahan dalam hukum.

"Ini adalah hari bersejarah, ketidakadilan yang terjadi pada perempuan Muslim, parlemen India telah memberi mereka keadilan," ujar Menteri Hukum Ravi Shankar Prasad.

Advertising
Advertising

Beberapa kelompok Muslim India mengatakan talak tiga itu salah, tetapi percaya bahwa praktik ini harus ditinjau oleh para pemimpin masyarakat daripada pemerintah.

Asaduddin Owaisi, seorang anggota parlemen dari partai oposisi All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen, mengatakan BJP menargetkan kaum Muslim ketika gagal mereformasi masyarakat Hindu.

Para kritikus telah lama menuduh BJP bias terhadap Muslim minoritas. BJP membantah tuduhan itu tetapi mengatakan mereka menentang ketidakadilan pada komunitas mana pun.

Majelis tinggi parlemen, Rajya Sabha, pada Selasa meloloskan RUU Perempuan Muslim (Perlindungan Hak atas Pernikahan) dengan persetujuan 99-84 suara, membuat praktik tersebut dapat dihukum hingga tiga tahun penjara, menurut laporan Aljazeera.

Pengesahan RUU itu merupakan kemenangan bagi Perdana Menteri Nasionalis India Hindu Narendra Modi, yang mengatakan RUU itu "memperbaiki kesalahan historis yang dilakukan terhadap perempuan Muslim" bahkan ketika pihak oposisi keberatan, dengan mengatakan itu dapat digunakan untuk melecehkan pria Muslim.

"Sebuah praktik kuno dan abad pertengahan akhirnya terbatas pada tong sampah sejarah!" Modi menulis di Twitter. "Ini adalah kemenangan keadilan gender dan akan memajukan kesetaraan di masyarakat. India bersukacita hari ini!"

Pihak oposisi telah memblokir RUU itu selama lebih dari setahun, karena partai yang berkuasa tidak memiliki dukungan mayoritas di majelis tinggi. Perpecahan dalam barisan oposisi membantu pemerintah melewati ambang batas.

Ghulam Nabi Azad, seorang pemimpin partai Kongres, mengatakan partai-partai oposisi menentang klausa yang memberikan hukuman penjara tiga tahun bagi seorang suami yang menceraikan istrinya sedemikian rupa, dengan alasan bahwa tidak ada agama lain yang memiliki hukuman seperti itu.

Pihak oposisi juga mengatakan RUU itu tidak memiliki kejelasan tentang dukungan pasangan jika pria dipenjara karena perceraian instan.

Kedua majelis parlemen menolak pendirian oposisi dan juga menolak untuk merujuk RUU tersebut ke komite parlemen untuk mempertimbangkan ketentuan-ketentuan tersebut.

Para kritikus mengatakan perceraian talak tiga dan poligami bukanlah masalah utama yang dihadapi Muslim India, yang sebagian besar dekat dengan dasar indikator ekonomi dan pendidikan di negara itu.

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

2 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

7 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya