KPK Selidiki Polisi Hong Kong atas Serangan Triad di Yuen Long

Rabu, 31 Juli 2019 08:00 WIB

Gerombolan yang diduga Triad di Yuen Long mengincar orang-orang yang berunjuk rasa menentang pemerintah Hong Kong.[South China Morning Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga anti-pemberantasan korupsi menyelidiki kepolisian Hong Kong, setelah gagal melindungi pengunjuk rasa dari serangan gerombolan diduga Triad di Yuen Long pada Ahad 21 Juli lalu.

Komisi Independen Pemberantasan Korupsi (ICAC) telah membentuk satgas khusus untuk menangani penyelidikan, menurut sumber pada hari Selasa, seperti dilaporkan South China Morning Post, 31 Juli 2019.

Sumber mengatakan petugas anti-korupsi terlihat mengumpulkan rekaman kamera keamanan dari toko-toko dan bisnis di Yuen Long.

Penyelidikan resmi akan menjadi pukulan lain terhadap moral para penegak hukum Hong Kong, yang telah menanggung beban kemarahan publik atas RUU Ekstradisi. Polisi antihuru-hara dituduh menggunakan kekuatan berlebihan ketika membubarkan kerumunan.

Para pengkritik juga menuduh polisi berkolusi dengan mereka yang berada di belakang serangan larut malam di stasiun MRT Yuen Long. Sekelompok pria berkemeja putih yang diduga Triad, tanpa pandang bulu menyerang para demonstran anti-pemerintah yang kembali dari unjuk rasa massal dan para penumpang kereta.

Advertising
Advertising

Banyak yang mempertanyakan mengapa polisi tidak mengerahkan personel yang cukup saat serangan terjadi, dan hanya tiba di tempat kejadian setelah para penyerang melarikan diri.

Para petinggi polisi berdalih sebagian besar personel sibuk menangani protes di Pulau Hong Kong yang berakhir dengan ricuh pada malam yang sama, sementara para petugas di Yuen Long sibuk menangani keadaan darurat lainnya di distrik tersebut.

Dua petugas polisi tiba di tempat kejadian pada pukul 22.52 malam, tetapi baru turun tangan setelah bala bantuan tiba 39 menit kemudian.

Juru bicara ICAC tidak memberikan keterangan lebih jauh terkait penyelidikan di Yuen Long.

"ICAC telah menerima pengaduan dari warga tentang serangan Yuen Long dan akan menindaklanjutinya dengan serius sesuai dengan hukum," kata juru bicara.

Laki-laki berkaos putih dan topeng wajah menyerang demonstran dan wartawan anti-ekstradisi di stasiun kereta api di Hong Kong, Cina, 21 Juli 2019. Courtesy of Stand News/Social Media via REUTERS

Staf di sebuah restoran di Jalan Fung Yau Utara di Yuen Long mengkonfirmasi bahwa petugas ICAC telah melakukan kunjungan sekitar pukul 6 sore pada Selasa, meminta rekaman video yang diambil oleh kamera keamanannya.

Anggota parlemen oposisi dan mantan penyelidik ICAC Lam Cheuk-ting, seorang kritikus vokal tindakan polisi terhadap pengunjuk rasa, mengatakan ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa penegak hukum di Yuen Long telah mengabaikan tugas mereka dan sengaja membiarkan para penyerang mengamuk.

"Saya percaya ada bukti kuat untuk mempertanyakan apakah polisi yang bertanggung jawab atas Distrik Yuen Long, terutama komandan, telah melakukan kelalaian tugas yang disengaja...yang merupakan pelanggaran di kantor publik," katanya.

Sebelumnya pada Selasa, kelompok-kelompok yang mewakili hampir semua petugas kepolisian Hong Kong menuntut agar wakil pemimpin kota menjelaskan kepada publik apa yang dia maksudkan ketika dia meminta maaf atas tanggapan pasukan terhadap serangan stasiun kereta Yuen Long.

Tetapi satu pemimpin asosiasi bersikeras setelah berbicara dengan Kepala Sekretaris Matthew Cheung Kin-chung bahwa petugas bersatu dengan pemerintah.

Komisaris Polisi Stephen Lo Wai-chung menggelar pertemuan darurat pada Selasa setelah permintaan maafmmemicu protes online oleh petugas anonim dan kecaman dari dua asosiasi staf yang menuduh pemerintah mengkambinghitamkan polisi.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam terus menghindari penampilan publik, alih-alih mengadakan pertemuan makan siang di kantor pemerintah dengan pejabat senior dan lebih dari 40 pemimpin bisnis.

Carrie Lam mendesak komunitas bisnis asing dan lokal untuk mendukungnya dalam menegakkan aturan hukum, sambil berjanji untuk tidak menyayangkan upaya dalam menangani krisis Hong Kong serta memperkenalkan langkah-langkah untuk membantu perusahaan mengatasi ketidakpastian ekonomi.

Berita terkait

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

4 jam lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

6 jam lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

15 jam lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

20 jam lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

22 jam lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

23 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

1 hari lalu

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya