Dituduh Imigran Gelap, Siswa SMA Ditahan Tanpa Mandi 23 Hari

Jumat, 26 Juli 2019 19:00 WIB

Fransisco Galicia, 18 tahun, ditahan Imigrasi AS (ICE) karena dituduh imigran gelap.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Siswa SMA kelahiran Texas yang dituduh imigran gelap dan ditahan imigrasi Amerika Serikat, mengaku tidak diizinkan mandi selama 23 hari di fasilitas yang kotor.

Fransisco Galicia, 18 tahun, mengatakan dia ditahan di tempat yang penuh sesak dan kotor, dan tidak diizinkan mandi selama 23 hari. Galicia juga mengaku terpaksa tidur di lantai semen dan tidak diberi cukup makan, menurut laporan CNN, 26 Juli 2019.

Pada Selasa kemarin, dia dibebaskan setelah laporan The Dallas Morning News, yang mengungkap kondisi di pusat detensi.

Galicia mengaku dia turun tiga belas kilogram selama penahanan.

"Mereka tidak memperlakukan kita secara manusiawi," kata Galicia. "... Tekanannya sangat tinggi, mereka (agen-agen pusat penahanan) selalu ada pada saya sepanjang waktu. Rasanya seperti siksaan psikologis sampai pada titik di mana saya hampir (setuju untuk dideportasi). Saya merasa lebih aman berada di dalam sel daripada bersama petugas."

Advertising
Advertising

Galicia mengaku penahanannya dimulai pada 27 Juni ketika dia sedang dalam perjalanan ke sebuah acara kepanduan sepak bola perguruan tinggi.

Dia bepergian dengan saudara lelakinya yang berusia 17 tahun, Marlon, serta sekelompok teman, dari kota asalnya, Edinburg ke Houston ketika mereka dihentikan di pos pemeriksaan CBP di Falfurrias, sekitar 160 kilometer di utara perbatasan AS-Meksiko.

Puluhan imigran berdesak-desakan saat berada dalam kurungan di stasiun Patroli Perbatasan terlihat dalam gambar diam dari video di McAllen, Texas, 2 Juli 2019. Office of Inspector General/DHS/Handout via REUTERS

Francisco Galicia lahir di Texas, dan dia adalah warga negara Amerika. Sebagai seorang anak, ia pindah ke Meksiko bersama keluarganya dan kemudian kembali ke AS ketika remaja. Dia mengatakan dia membawa kartu identitas negara, kartu Jaminan Sosial dan akta kelahiran.

Dia juga memiliki visa turis Meksiko yang menyebutkan negara kelahirannya secara tidak akurat sebagai Meksiko, yang membuat klaim kebangsaan yang saling bertentangan, kata pengacaranya, Claudia Galan.

Kedua saudara ditahan, dan Marlon Galicia, yang tidak memiliki status hukum di AS, dikembalikan ke Meksiko. Francisco Galicia dikirim ke pusat penahanan imigrasi.

"Mereka tidak percaya pada saya. Saya terus mengatakannya berulang-ulang, dan mereka terus mengatakan dokumen-dokumenku palsu, dan mereka akan mendeportasi saya," kata Galicia. "...Mereka mengancam saya dengan tuduhan-tuduhan tentang pemalsuan dokumen. Mereka terus bertanya bagaimana mungkin bagi saya untuk tidak tahu dari mana saya berasal. Saya hampir menandatangani (akan dideportasi) karena saya tidak ingin menderita di sana lagi."

Pejabat Imigrasi dan Bea Cukai AS menolak mengomentari tuduhan Galicia dan menunjuk kembali ke pernyataan bersama ICE-CBP pada hari Rabu setelah pembebasan remaja itu.

"Orang ini memberikan laporan yang bertentangan mengenai status kewarganegaraan setelah ditangkap oleh Patroli Perbatasan AS dan dipindahkan ke Penahanan Imigrasi dan Penindakan Bea Cukai," kata pernyataan itu.

"Situasi termasuk laporan yang saling bertentangan dari individu dan beberapa akta kelahiran dapat, dan harus, membutuhkan lebih banyak waktu untuk memverifikasi. Sementara kami terus meneliti fakta-fakta situasi, individu tersebut telah dibebaskan dari tahanan ICE," tambah pernyataan imigrasi.

Galicia mengatakan dia tidak diizinkan memanggil keluarganya atau pengacara ketika dia ditahan.

Galicia juga menggambarkan kondisi kotor di fasilitas tempat dia ditahan, mengatakan dia ditahan di sebuah ruangan kecil dengan sekitar 70 orang lainnya. Ada satu toilet, tanpa pintu atau dinding.

Setiap beberapa hari, katanya, dia dan mereka yang ditahan bersamanya diberi lap.

"Itu untuk membersihkan kotoran, tetapi sangat sulit membersihkan diri karena sudah lama kita tidak mandi," katanya.

Galicia menolak pernyataan Presiden Donald Trump bahwa banyak orang yang melintasi perbatasan adalah pelaku kejahatan, yang bermaksud membahayakan Amerika Serikat dan rakyatnya. Dia mengatakan orang-orang yang dia temui yang ditahan bersamanya di fasilitas itu tidak bermaksud jahat.

"Mereka hanya ingin datang untuk masa depan yang lebih baik. Mereka melarikan diri dari negara mereka karena mereka diancam atau diculik," kata siswa kelahiran Amerika yang dituduh imigran gelap tersebut.

Berita terkait

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

1 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

4 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

11 hari lalu

6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

Pembayaran paspor kini bisa dilakukan secara online melalui m-Banking. Berikut cara pembayaran M-Paspor lewat m-Banking yang mudah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

14 hari lalu

Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

Apa itu deportasi? Deportasi merujuk pada tindakan paksa mengeluarkan WNA dari wilayah negara. Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Permohonan Visa Ditolak, Periksa 6 Kesalahan Umum Ini

24 hari lalu

Permohonan Visa Ditolak, Periksa 6 Kesalahan Umum Ini

Kalau sedang merencanakan perjalanan ke luar negeri, memahami kesalahan umum tentang pengajuan visa dapat meningkatkan peluang visa disetujui

Baca Selengkapnya

Pembuatan E-Paspor Kini Bisa Dilakukan di Seluruh Kantor Imigrasi

26 hari lalu

Pembuatan E-Paspor Kini Bisa Dilakukan di Seluruh Kantor Imigrasi

Pembuatan e-paspor atau paspor elektronik kini bisa dilakukan di 126 kantor imigrasi. Simak kelebihan e-paspor dibanding paspor biasa.

Baca Selengkapnya

BP2MI Kritik Pembatasan Barang Impor Penumpang: Membebani Pekerja Migran Indonesia

26 hari lalu

BP2MI Kritik Pembatasan Barang Impor Penumpang: Membebani Pekerja Migran Indonesia

BP2MI kritik aturan pembatasan barang impor yang dibawa penumpang. Dinilai membebani pekerja migran Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

39 hari lalu

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.

Baca Selengkapnya