Kapal Kayu Pembawa Imigran Terbalik, 115 Orang Hilang

Jumat, 26 Juli 2019 12:05 WIB

Para migran menunggu untuk diturunkan dari kapal yang dioperasikan oleh kelompok bantuan Jerman, Mission Lifeline, yang membawa 234 migran, ketika mereka berlabuh di pelabuhan Valletta di Malta, setelah melakukan perjalanan hampir seminggu sementara menunggu izin untuk melakukan pendaratan, Rabu, 27 Juni 2018.[Foto AP/Jonathan Borg]

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 115 orang dilaporkan hilang atau diduga tenggelam dan 134 orang berhasil diselamatkan saat sebuah kapal kayu yang membawa imigran terbalik di Laut Mediterania. Juru bicara Angkatan Laut Libya, Ayoub Qassem, pada Kamis, 26 Juli 2019, mengatakan mereka yang selamat ditolong oleh tim penjaga pantai Libya.

Laporan badan PBB yang mengurusi pengungsi, UNHCR, sebelumnya menyebut 150 orang dikhawatirkan tewas dalam musibah kapal terbalik itu.

"Tragedi yang baru saja terjadi ini adalah terburuk di kawasan Mediterania sepanjang 2019," kata Kepala UNCHR Filippo Grandi, seperti dikutip dari reuters.

Seorang anak imigran berada di atas kapal perahu saat ditemukan penjaga pantai Libya di Laut Mediterania di lepas pantai Libya, 15 Januari 2018. Lebih dari 170 pengungsi meninggal ketika menyeberangi Laut Tengah dari Libya ke Italia. REUTERS/Hani Amara

Diperkirakan ada sekitar 250 orang imigran di dalam kapal kayu naas itu. Umumnya para penumpang tersebut berasal dari Eritrea dan negara-negara sub-Sahara Afrika lainnya serta negara-negara Arab. Kapal kayu tersebut terbalik persisnya di dekat Komas, wilayah timur ibu kota Tripoli, Libya.

Advertising
Advertising

Libya selama ini telah menjadi pusat lalu-lintas para imigran dan pengungsi. Banyak dari mereka ingin ke Eropa, namun menaiki kapal yang sangat riskan bahaya.

Juru bicara UNHCR Charlie Yaxley mengatakan musibah kapal terbalik di Laut Mediterania hingga Juli 2019 sudah lebih dari 600 orang.

"Sungguh sedih sekali dan ini tampaknya bukan akan menjadi tragedi terakhir yang kami lihat," ujarnya.

Menurut Yaxley, mereka yang selamat dari musibah kapal terbalik pada Kamis, 25 Juli 2019, rencananya dibawa ke dua pusat penahanan di Libya, dimana mereka akan menghadapi risiko lain. Yaxley pun menyerukan agar para imigran itu dibebaskan.

"Kami tahu di dalam tempat penahanan itu tidak ada cukup makanan, air minum dan sering kali kondisinya tidak bersih. Sudah banyak laporan pelanggaran HAM terjadi di sana," kata Yaxley.

Menjawab seruan itu, pemerintah Libya mengatakan para imigran itu telah secara ilegal memasuki dan meninggalkan Libya. Para imigran akan ditahan di pusat-pusat penahanan yang dinilai lebih efektif ketimbang membiarkan mereka pada risiko terperangkap dalam perang sipil di negara asal mereka.

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

6 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

13 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

14 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

18 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

20 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

23 hari lalu

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

Seorang ABK WNI yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Keoyoung Sun di perairan Jepang tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

25 hari lalu

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

28 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Nahkoda Sempat Minta Bantuan sebelum Kapal Menabrak Jembatan Francis Scott Key

30 hari lalu

Nahkoda Sempat Minta Bantuan sebelum Kapal Menabrak Jembatan Francis Scott Key

Nahkoda yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore sempat meminta pengiriman kapal tunda sebelum tabrakan.

Baca Selengkapnya