Cina Incar 11 Miliar Barel Cadangan Minyak di Laut Cina Selatan

Minggu, 21 Juli 2019 14:00 WIB

Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Luar Negeri AS mengaku prihatin dengan laporan campur tangan Cina terhadap kegiatan minyak dan gas di Laut Cina Selatan yang disengketakan negara-negara ASEAN.

Deplu AS mengungkapkan salah satu intervensi termasuk kegiatan eksplorasi dan produksi yang sudah berlangsung lama di Vietnam.

"Tindakan provokatif Cina yang berulang-ulang ditujukan pada pengembangan minyak dan gas lepas pantai negara-negara pengklaim Laut Cina Selatan lainnya, yang mengancam keamanan energi regional dan merusak pasar energi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, 21 Juli 2019.

Pada Jumat Vietnam menuduh kapal survei minyak Cina dan pengawalnya melanggar kedaulatannya dan menuntut agar Cina memindahkan kapal-kapal itu dari perairan Vietnam.

Vietnam dan Cina telah bertahun-tahun terlibat dalam pertikaian mengenai perairan kaya energi di Laut Cina Selatan.

Advertising
Advertising

Nelayan Filipina tengah memancing ikan di dekat kapal besar Cina, di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan, 5 April 2017. Pemerintah Cina membiarkan nelayan Filipina untuk mengambil ikan di sekitar Laut Cina Selatan pulang karang yang berada di Filipina Utara. REUTERS

Pada Rabu, dua lembaga think tank yang berbasis di AS melaporkan bahwa kapal-kapal Cina dan Vietnam saling berhadapan selama beberapa minggu di dekat sebuah blok minyak di zona ekonomi eksklusif Vietnam.

Baik Beijing maupun Hanoi tidak secara langsung mengkonfirmasi atau membantah laporan tersebut.

"Amerika Serikat dengan tegas menentang pemaksaan dan intimidasi oleh setiap penuntut untuk menegaskan klaim teritorial atau maritimnya," kata Departemen Luar Negeri.

"Cina harus menghentikan perilaku intimidasi dan menahan diri dari terlibat dalam aktivitas provokatif dan destabilisasi jenis ini," tambahnya.

Departemen Luar Negeri menegaskan pernyataan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo awal tahun ini ketika dia mengatakan, "dengan menghalangi pembangunan di Laut Cina Selatan melalui cara-cara memaksa, Cina mencegah anggota ASEAN dari mengakses lebih dari US$ 2,5 triliun (Rp 34.841 triliun) cadangan energi yang dapat dieksplorasi."

Departemen Luar Negeri juga mengatakan bahwa tekanan Cina yang meningkat terhadap negara-negara ASEAN, dengan membatasi hak mereka untuk bermitra dengan perusahaan pihak ketiga atau negara-negara yang ingin mengambil alih sumber daya minyak dan gas di Laut Cina Selatan.

"Reklamasi dan militerisasi Cina atas pos-pos yang disengketakan di Laut Cina Selatan, termasuk penggunaan milisi maritim untuk mengintimidasi, memaksa, dan mengancam negara-negara lain, merusak perdamaian dan keamanan kawasan," katanya.

Menurut Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dalam laporan Asia Maritime Transparancy Initiative, Badan Informasi Sumber Daya Alam dan Energi AS mencatat Laut Cina Selatan memiliki 5,3 triliun meter kubik cadangan gas dan 11 miliar barel minyak di sepanjang wilayah Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Sementara Badan Survei Geologi AS pada 2012 memperkirakan 4,5 triliun meter kubik gas alam cair dan 12 miliar barel minyak di bawah Laut Cina Selatan.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

33 menit lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

4 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

10 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

1 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya