Anwar Ibrahim Tanggapi Penangkapan Kader Terkait Video Seks
Kamis, 18 Juli 2019 13:55 WIB
TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Presiden Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, mengaku terkejut dengan penangkapan sekretaris politik yang bekerja dengannya dalam kaitan penyebaran video berisi dugaan hubungan seksual.
“Saya kaget dan saya tidak tahu kenapa dia ditangkap. Tapi polisi pasti punya alasan untuk melakukan itu,” kata Anwar mengenai penangkapan anak buahnay seperti dilansir Malaysia Insight dan dikutip Channel News Asia pada 17 Juli 2019.
Anwar Ibrahim melanjutkan,”Partai telah memberhentikan Haziq Aziz, yang mengaku berada di dalam video itu. Sekarang kebenaran dan keadilan akan terbuka. Polisi bersikap profesional dan kita harus menghormati investigasi yang mereka lakukan.”
Anwar juga mengatakan Menteri Urusan Ekonomi, Azmin Ali, sebaiknya mengundurkan diri jika memang terlibat dalam video itu.
“Pandangan awal saya adalah dia tidak perlu mengundurkan diri. Itu akan tergantung pada investigasi. Jika investigasi itu sudah selesai dan dia terlibat dalam video itu maka dia harus mengundurkan diri,” kata Anwar.
Menurut Anwar, jika polisi Malaysia belum memastikan siapa saja orang yang berada dalam video itu maka Azmin memiliki opsi untuk tetap berada di kabinet.
Pada saat yang sama, Anwar menegaskan PKR menolak semua bentuk politik kotor.
Ditanya soal ini, Azmin menyahut,”Lihat orang itu di cermin.” Dia juga mengatakan,”Minta Anwar untuk muhasabah (introspeksi diri).”
Media Malaysia melaporkan sekretaris politik dari Anwar Ibrahim yaitu Farhash Wafa Salvador Rizal Mubarak ditangkap polisi pada Selasa kemarin.
Penangkapan ini menyusul penangkapan sebelumnya terhadap lima lelaki di daerah Klang Valley.
Kelima orang ini ditangkap dalam kaitan dengan pasal UU Pidana seksi 377B mengenai hubungan seksual yang tidak alami. Juga undang-undang komunikasi dan multimedia digunakan untuk menjerat para tersangka.
Haziq, yang bekerja untuk salah seorang menteri, mengaku berada di dalam video itu bersama dengan Azmin, yang membantah keras.
Azmin menyebut pengaitan dirinya sebagai upaya pembunuhan karakter untuk menghancurkan karir politiknya. Ada dugaan video itu disebarkan oleh pendukung Anwar. Namun, Anwar Ibrahim menolak tuduhan itu.