Boeing Akan Beri Uang Santunan pada Keluarga Korban

Kamis, 18 Juli 2019 15:00 WIB

Logo Boeing terlihat di gedung kantor pusat Boeing di Chicago, AS, 26 April 2006. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Boeing Co pada Rabu, 17 Juli 2019, mengungkapkan rencana menggelontorkan uang sebesar US$ 68 juta atau sekitar Rp 948 miliar sebagai dana santunan kepada keluarga korban jatuhnya dua pesawat Boeing 737 MAX. Ken Feinberg, ahli pengelola uang kompensasi, direkrut untuk mendistribsikan uang duka tersebut kepada keluarga yang berhak.

Feinberg mengatakan timnya akan memulai secepatnya menyusun prosedur klaim bagi mereka yang patut mendapatkan uang santunan. Pihaknya berencana melakukan rapat pertama dengan Beoing pada pekan ini di kota Washington, Amerika Serikat.

Boeing 737 Dikandangkan, Potential Loss Garuda Capai USD 5 Juta

Nadege Dubois-Seex, kanan, warga negara Prancis, menggungat Boeing atas kematian suaminya. Sumber: The Globe and Mail

Dikutip dari asiaone.com, Kamis, 18 Juli 2019, pengumuman perekrutan Feinberg dilakukan beberapa menit sebelum DPR Amerika Serikat mendengarkan kesaksian Paul Njoroge, seorang ayah yang kehilangan tiga anak, istri dan mertuanya karena kecelakaan Beoing 737 MAX di Ethiophia, Maret 2019.

Advertising
Advertising

Software Baru Boeing 737 MAX Segera Diluncurkan

Njoroge, 35 tahun, mengatakan kepada wartawan setelah bersaksi di depan anggota DPR Amerika Serikat, dia tak yakin kepercayaan masyarakat kepada Boeing akan tumbuh dengan cepat. Dia menduga tidak ada keluarga yang mau lagi terbang menggunakan Boeing setelah dia kehilangan istri dan anak-anaknya.

"Ini mimpi buruk bagi anak-anak saya, mereka berpegangan pada ibunya yang menangis saat pesawat jatuh ke bumi," kata Njoroge.

Beoing tidak secara spesifik menyasar langkah yang dilakukan Njoroge, dalam pernyataannya Beoing hanya menulis sangat menyesal atas hilangnya korban jiwa dari dua insiden Boeing 737 MAX dan dampak yang dirasakan oleh anggota keluarga korban.

Pesawat Boeing 737 MAX adalah salah satu jenis pesawat jet buatan Beoing yang paling laris. Namun pada Maret 2019 lalu, banyak maskapai mengkandangkan burung besi ini menyusul kecelakaan yang dialami Ethiopian Air yang terjadi setelah jatuhnya Lion Air di Indonesia pada Oktober 2018. Dua kecelakaan pesawat ini total menewaskan 346 orang.

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

10 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

10 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

12 jam lalu

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

2 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

4 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

4 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya