Korban SARS di Hong Kong dan Cina Bertambah 18 Orang
Reporter
Editor
Jumat, 22 Agustus 2003 14:51 WIB
TEMPO Interaktif, Hong Kong:Otoritas kesehatan Hong Kong dan Cina kembali melaporkan adanya sembilan penderita SARS yang meninggal di masing-masing wilayah pada Sabtu (3/5). Pada saat yang sama, jumlah kasus baru cenderung menurun. Dengan adanya tambahan korban baru, berarti jumlah penderita SARS di Hong Kong yang tewas mencapai 179 orang dan yang terinfeksi tercatat 1.621 orang. Hingga Sabtu, di bekas koloni Inggris itu setidak-tidaknya ditemukan 10 kasus baru, jumlah terkecil sejak pertengahan Maret. Hal ini sekaligus membuktikan wabah SARS di Hong Kong telah terkendali. Sedangkan di Cina, pada hari yang sama juga terdapat sembilan penderita SARS yang mati. Dengan demikian, jumlah keseluruhan yang meninggal di negara itu gara-gara SARS berjumlah 190 orang, sementara jumlah kasus baru tercatat ada 181. Dengan adanya tambahan itu, kini ada 3971 yang positif terinfeksi SARS di Cina. Kementerian kesehatan Cina menjelaskan bahwa ada lima orang tewas di Beijing, dan sebanyak 114 penderita SARS baru. Keseluruhan yang meninggal di ibu kota itu mencapai 96 dari 1741 yang terinfeksi. Sedangkan sembilan kasus lain yang diperkirakan terinfeksi SARS merupakan kasus salah diagnosis. Pemerintah Hong Kong juga mengumumkan bahwa pihaknya terus mendiskusikan kemungkinan untuk menganjurkan agar tidak mengunjungi (travel advisory) kota-kota tempat SARS merebak dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Menteri kesehatan Dr. Yeoh Eng-kiong mengatakan, ia akan mendiskusikan masalah ini dengan David Heyman, Ketua Seksi Penyakit Menular WHO. "Saya akan diskusikan dengan Dr. Heyman pada akhir minggu melalui video conference untuk melihat apakah kita bisa melangkah lebih jauh tentang ini dan membicarakan kemungkinan meningkatkan status menjadi larangan kunjungan," katanya. Peringatan WHO ini telah menghancurkan industri pariwisata Hong Kong. Selama bulan April sekitar 40 persen penerbangan ke Hong Kong International Airport dibatalkan, sementara jumlah penumpang anjlok sebanyak 60 persen. Sementara itu, International Civil Aviation Organization (ICAO) yang bermarkas di Montreal, Kanada--negara di luar Asia yang paling parah terinfeksi, dengan jumlah 20 penderita SARS meninggal--mendesak 188 negara anggotanya untuk memeriksa semua penumpang pesawat terbang yang datang maupun hanya transit, sebagai salah satu cara untuk menghentikan virus SARS. (AFP/Poernomo Gontha)
Berita terkait
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali
3 menit lalu
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali
Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.