Iran Tegaskan Program Rudal Balistiknya Tidak Bisa Dirundingkan

Rabu, 17 Juli 2019 09:00 WIB

Rudal jelajah buatan Iran yang dinamai Hoveizeh dipajang dalam peringatan pameran hari Revolusi Iran 1979. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengatakan program rudal balistiknya tidak dapat dinegosiasikan dalam perundingan dengan Amerika Serikat.

Pernyataan Iran pada Selasa kemarin disampaikan setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada pertemuan kabinet Gedung Putih, bahwa Iran telah mengisyaratkan mereka siap untuk bernegosiasi tentang hal itu.

"Rudal Iran...adalah mutlak dan dalam kondisi apa pun tidak dapat dinegosiasikan dengan siapa pun atau negara mana pun, titik," kata Alireza Miryousefi, juru bicara misi Iran di PBB, menulis di Twitter seperti dilaporkan Reuters, 17 Juli 2019.

Sementara Menlu Iran membalas seruan Presiden AS Donald Trump untuk negosiasi nuklir baru yang mencakup program rudal balistiknya, menuduh Amerika menghancurkan Timur Tengah ke dengan menjual senjata kepada sekutu di Teluk.

Mohammad Javad Zarif, menteri luar negeri Iran, membuat komentar ini dalam wawancara di NBC News pada Senin, mengutip laporan Aljazeera.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan Iran hanya akan duduk dengan Amerika Serikat jika mencabut sanksi ekonomi yang telah dijatuhkannya pada Teheran dan bergabung kembali dengan perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkannya tahun lalu.

Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Tehran Times

Trump menarik AS keluar dari kesepakatan multilateral yang penting itu dengan mengatakan ia ingin menegosiasikan kesepakatan baru yang juga membahas program rudal balistik Iran dan dukungan untuk kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah.

Zarif, yang berada di Kota New York dalam kunjungan ke PBB, mengatakan kepada NBC bahwa AS dan sekutunya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), adalah yang harus disalahkan atas kekacauan di Timur Tengah.

"Jika Anda ingin membahas rudal balistik, maka kita perlu membahas jumlah senjata yang dijual ke wilayah kami," katanya.

"Tahun lalu, Iran menghabiskan US$ 16 miliar (Rp 223 triliun) sama sekali untuk militernya, kami memiliki 82 juta penduduk. UEA dengan satu juta penduduk menghabiskan US$ 22 miliar (Rp 306 triliun). Arab Saudi, yang memiliki populasi kurang dari setengah populasi Iran, menghabiskan US$ 67 miliar (Rp 933 triliun), kebanyakan dari senjata itu adalah buatan Amerika."

"Ini adalah persenjataan Amerika yang masuk ke wilayah kita, membuat wilayah kita siap meledak. Jadi jika mereka ingin berbicara tentang rudal kita, mereka harus terlebih dahulu berhenti menjual semua senjata ini termasuk rudal ke wilayah kita," kata Zarif.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Selasa Iran telah mengisyaratkan siap untuk bernegosiasi tentang rudal balistiknya selama pertemuan Kabinet Gedung Putih.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

7 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

17 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya