5 Proyek Infrastruktur Malaysia dengan Kontraktor Asal Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 16 Juli 2019 11:01 WIB

PM Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) dan Presiden Xi Jinping (kanan)

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -- Pemerintahan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mewarisi sejumlah proyek infrastruktur berskala besar, yang dikerjakan bersama sejumlah perusahaan asal Cina.

Baca juga: Wawancara Mahathir Mohamad: Utang kepada Cina Terlalu Besar

Nilai pengerjaan proyek-proyek ini diduga mengalami penggelembungan. Mahathir mencoba menegosiasikan ulang nilai proyek ini dengan pemerintah Cina pada 2018. Berikut ini beberapa proyek infrastruktur besar itu:

  1. Proyek Jalur Kereta Api
Advertising
Advertising

Proyek East Coast Rail Link atau Proyek Jalur Kereta Api Pantai Timur ini awalnya dipatok dengan nilai US$20 miliar atau sekitar Rp278 triliun. Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan China Communication Construction Company.

Sejumlah pekerja Cina yang telah datang ke lokasi aksinya dipulangkan karena pengerjaan proyek ini tidak jelas. Belakangan ada kabar proyek ini akan dikerjakan oleh perusahaan lain asal Cina dengan nilai hanya US$2.4 miliar atau sekitar Rp33.4 triliun atau 12 persen dari nilai awal.

Baca juga: Mahathir Peringatkan Filipina Jangan Terjerat Jebakan Utang Cina

  1. Proyek Pipanisasi

Ada dua proyek pipanisasi minyak dan gas yang dikerjakan dengan nilai total sekitar US$2.3 miliar atau sekitar Rp32 triliun. Proyek ini dikerjakan oleh China Petroleum Pipeline Bureau di negara bagian Sabah.

Proyek ini dan proyek Rail Link diatas diserahkan pengerjaannya kepada perusahaan asal Cina tanpa tender oleh pemerintahan Najib Razak pada 2016.

  1. Proyek Kereta Api Kuala Lumpur dan Singapura

Proyek kereta api cepat ini ditangguhkan pengerjaannya selama dua tahun meskipun telah menarik minat sejumlah perusahaan kontraktor asal Cina. Pembicaraan proyek ini membahas soal denda yang harus dibayar pemerintah Malaysia jika membatalkannya.

Baca juga: Batalkan 2 Proyek Cina, Malaysia: Kami Tidak Ingin Kolonialisme

  1. Proyek Properti

Proyek dengan nama Forest City ini dipatok bernilai US$100 miliar atau sekitar Rp1.400 triliun. Ini merupakan proyek swasta dan tidak menggunakan dana pemerintah. Proyek ini dikerjakan oleh Country Garden Holdings.

Calon pembeli properti mewah ini adalah warga Cina yang ingin menjadi penduduk Malaysia. Motonya adalah “Malaysia My Second Home”.

Baca juga: Mahathir Batalkan 2 Proyek Cina, Sebut Pemerintahan Najib Bodoh

  1. Proyek Bandar Malaysia

Proyek kawasan properti ini awalnya direncanakan pada 2017 untuk menaungi kawasan Kuala Lumpur yang menjadi pusat stasiun kereta api cepat ke Singapura.

Lokasi proyek ini menggunakan tanah milik 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB, yang sedang mengalami masalah hukum di pengadilan karena dugaan penggelapan dana melibatkan bekas PM Najib Razak. Razak membantah ada masalah dalam pengelolaan dana di perusahaan itu.

Proyek ini sempat ditangguhkan pengerjaanya oleh Najib Razak karena ketidaksepakatan dengan kontraktor pengembang yaitu China Railway Engineering Corporation. Belakangan, perusahaan properti raksasa Dalian Wanda disebut bakal mengambil alih pengerjaannya namun juga batal.

Perusahaan Malaysia yang awalnya bakal terlibat pengerjaan proyek ini adalah Iskandar Waterfront Hodlings.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

7 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

11 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

15 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

16 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

23 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya