Hubungan Seksual dengan Kekerasan, Pria Ini Didakwa Membunuh

Kamis, 11 Juli 2019 13:45 WIB

Ralph Jankus, 52 tahun, laki-laki asal Jerman didakwa telah melakukan pembunuhan pada istrinya dengan melakukan hubungan seksual dengan kekerasan. Sumber: CEN/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Ralph Jankus, 52 tahun, laki-laki asal Jerman didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap istri yang baru 48 jam dinikahinya bernama Christel, 49 tahun. Christel diduga tewas dalam sebuah aktivitas seksual BDSM bersama suaminya atau seks dengan kekerasan.

Dikutip dari mirror.co.uk, Kamis, 11 Juli 2019, Christel mengalami sejumlah luka bagian dalam tubuh setelah sebuah benda tajam dimasukkan ke dalam tubuhnya. Ketika tim gawat darurat ditelepon oleh Jankus empat hari setelah kejadian, tidak ada lagi yang bisa dilakukan tim medis untuk menyelamatkan nyawa Christel.

Jankus saat ini menghadapi tuntutan pembunuhan di pengadilan Krafeld, Jerman, karena dinilai gagal menelepon untuk meminta bantuan. Namun Jankus berkeras dia tidak tahu kalau istrinya mengalami sakit serius. Pembelaan Jankus itu tidak digubris oleh jaksa penuntut karena Jankus diyakini sangat tahu kalau kondisi istrinya dan hidupnya dalam bahaya.

Baca juga: Komnas Perempuan Beberkan Alasan Angka Kekerasan Seksual Naik

Christel, 49 tahun, warga negara Jerman, meninggal saat melakukan hubungan seksual dengan kekerasan bersama suaminya. Sumber: CEN/mirror.co.uk

Advertising
Advertising

Dalam interograsi dengan polisi, Jankus mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan kekerasan BDSM dalam 30 tahun terakhir. Juru bicara pemerintah daerah Krafeld sebuah wilayah di North Rhine-Westphalia, Jerman, mengatakan pihaknya telah mendapat laporan psikiatri yang memperlihatkan Jankus bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakannya. Belum ada indikasi kalau Jankus bisa lepas dari tanggung jawab kriminalnya.

Baca juga; Ketika Korban Kekerasan Seksual Berhadapan dengan Proses Hukum

Sejumlah laporan menyebut Jankus mengatakan kepada polisi betapa dia sangat mencintai istrinya. Dia mengaku istrinya mengatakannya padanya soal perasaan tak nyaman pada tubuhnya dan keduanya telah menemui seorang dokter spesialis yang kemudian melakukan kolonoskopi, namun tidak menemukan ada yang salah dalam tubuh Christel.

Ahli forensik yang didatangkan oleh polisi Jerman menyimpulkan Christel mengalami sejumlah luka dalam yang diakibatkan sebuah benda tajam berduri yang dimasukkan dalam tubuhnya dan saat ditarik keluar, benda tajam itu melubangi ususnya. Putra Christel, 30 tahun, yang tidak mau dipublikasi identitasnya mengatakan ibunya telah mengalami kekerasan sejak kecil dan mentalnya dalam kondisi tidak stabil.

Berita terkait

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

12 jam lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

16 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

1 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

1 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya