Boris Johnson Ragu Pecat Sir Kim Darroch yang Kritik Donald Trump

Rabu, 10 Juli 2019 15:00 WIB

Kandidat paling kuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Sumber: Getty/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Boris Johnson menolak menjawab apakah akan memecat Duta Besar Inggris untuk AS Kim Darroch setelah mengkritik Donald Trump tidak kompeten dalam memonya.

Dalam debat televisi pada Selasa, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt, pesaing Johnson untuk kepemimpinan partai Konservatif, menegaskan kembali dukungannya untuk Dubes Inggris untuk AS Kim Darroch, yang menyebut Donald Trump tidak kompeten dan ceroboh,.

"Saya akan mempekerjakannya (Darroch) sampai dia akan pensiun," katanya, mengutip laporan CNN, 10 Juli 2019.

Baca juga: Kabel Diplomatik Bocor, Dubes Inggris Sebut Trump Tak Becus

Johnson, mantan Menteri Luar Negeri Inggris, menolak untuk mengambil risiko tentang apakah ia akan memutuskan untuk tetap mempertahankan Darroch. "Saya tidak akan terlalu gegabah untuk menganggap bahwa saya akan melakukan itu," katanya.

Advertising
Advertising

"Sangat penting bahwa pegawai negeri kita tidak dipolitisasi oleh orang-orang yang membocorkan apa yang mereka katakan," kata Johnson. "Siapa pun yang membocorkan yang pantas disingkirkan."

Johnson saat ini dianggap sebagai calon kuat menuju kursi perdana menteri, setelah May secara efektif digulingkan oleh anggota parlemennya sendiri karena gagal memenuhi Brexit. Johnson diperkirakan akan berusaha menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Trump dibanding May.

Duta Besar Inggris untuk AS Sir Kim Darroch.[The Independent]

Hubungan diplomatik Amerika dengan Inggris semakin merenggang setelah Donald Trump menanggapi kabel diplomatik kedubes Inggris yang bocor, yang menyebutnya tidak kompeten.

Donald Trump menyebut Dubes Kim Darroch orang bodoh. Presiden mengklaim dia "tidak kenal" Darroch, yang telah menjabat sebagai duta besar Inggris sejak Januari 2016, "tetapi (telah) diberi tahu bahwa dia adalah orang bodoh yang sombong," ujar Trump seperti dilaporkan TIME.

Kabel diplomatik yang ditulis oleh Darroch diterbitkan pada hari Minggu di koran Inggris The Daily Mail pada Ahad kemarin, yang mencakup periode dari musim panas 2017 hingga bulan lalu.

"Seperti yang terlihat dari sini, kami tidak benar-benar percaya pemerintahan ini akan menjadi jauh lebih normal; kurang disfungsional; kurang tidak terduga; lebih sedikit faksi yang terbelah; ceroboh dan tidak kompeten secara diplomatis, " tulis Darroch dalam satu memo.

Namun Perdana Menteri Theresa May mendukung Sir Kim Darroch. "Kami telah menjelaskan kepada AS betapa malangnya kebocoran ini. Memo yang bocor tidak mencerminkan kedekatan, dan hubungan saling menghormati yang kami pegang," kata juru bicara May dalam pernyataan tertulis, dikutip dari CBS.

"Pada saat yang sama, kami juga menggarisbawahi pentingnya para Duta Besar untuk dapat memberikan penilaian yang jujur dan tidak ternoda terhadap politik di negara mereka. Sir Kim Darroch terus mendapatkan dukungan penuh dari Perdana Menteri."

Baca juga: Trump Protes Dituduh Tidak Kompeten oleh Duta Besar Inggris

"Inggris memiliki hubungan khusus dan abadi dengan AS berdasarkan sejarah panjang dan komitmen kami untuk nilai-nilai bersama dan itu akan terus menjadi kasusnya," kata juru bicara Theresa May.

Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox, dalam kunjungannya ke Washington minggu ini, mengatakan ia secara pribadi akan meminta maaf kepada putri Donald Trump dan penasihat Ivanka Trump atas kebocoran memo Sir Kim Darroch, yang ia katakan berisiko merusak hubungan trans-Atlantik dan mempengaruhi kepentingan keamanan Inggris dan Amerika Serikat

Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

21 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

5 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

6 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

8 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

10 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya