Kisah Satu Keluarga di Cina Terserang Penyakit Parah

Kamis, 4 Juli 2019 17:30 WIB

Ke Meinan dan istrinya kesulitan keuangan dalam pengobatan kanker untuk keduanya dan penyakit lupus yang diderita putrinya. Sumber: Shin Min Daily/asiaone.com/Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Ke Meinan, 42 tahun, warga di Jiangxi, Cina, didiagnosa terkena kanker perut pada 2015. Berselang sebulan kemudian, istrinya Wang Huaying, 46 tahun, didiagnosa kanker payudara oleh dokter.

Ujian yang dijalani Ke semakin berat ketika putrinya yang berusia 16 tahun didiagnosa terserang penyakita lupus. Kondisi ini membuat Ke saat ini tak mampu membiayai pengobatan dia dan keluarganya.

Baca juga:Memilih Olahraga yang Tepat untuk Penyintas Kanker

Dikutip dari asiaone.com, Kamis, 4 Juli 2019, Ke meyakinkan istrinya kalau dia harus mengambil keputusan, namun langkah yang diambilnya itu mengejutkan. Diam-diam, dia mengorbankan biaya pengobatannya sehingga dana berobat yang ada bisa dialokasikan sepenuhnya pada penyembuhan istri dan putrinya.

Kisah Ke yang berkorban untuk keluarganya ini tercium stasiun televisi dan radio lokal, Nanchang. Saat mengetahui kebenaran ini, istri Ke dan putrinya pun terkejut dan mengkritiknya karena membuat keputusan yang membahayakan kesehatannya.

Advertising
Advertising

"Saya harus membesarkan putri saya sampai dia dewasa. Di keluarga ini ada 3 pasien dan kami mulai kehabisan uang," kata Ke dalam sebuah wawancara media.

Baca juga:20 Persen Pasien Kanker Berisiko Besar Hadapi Kondisi Disabilitas

Dokter mengatakan pada Ke, dengan kondisi penyakit kanker perut yang dideritanya saat ini, dia memiliki usia hidup 10 tahun lagi. Sedangkan istrinya kemungkinan bisa hidup lebih lama darinya.

Ke dan istrinya memiliki penghasilan per bulan 2 ribu yuan atau sekitar Rp 4 juta dari pekerjaan mereka sebagai kuli bangunan dan buruh pabrik. Sedangkan biaya untuk perawatan putri mereka yang terkena penyakit lupus sebesar 10 ribu yuan per hari arau Rp 20 juta.

Kondisi ini telah memaksa mereka berutang pada teman dan keluarga serta meminta bantuan jaring pengaman sosial untuk biaya kesehatan yang diperlukan.

Setelah kisah Ke tersebar di media sosial, uang sumbangan untuk keluarga ini mulai mengalir deras. Dalam tempo enam jam, uang sumbangan yang terkumpul sudah 900 ribu yuan atau Rp 1,8 miliar. Keluarga ini pun lalu mengunggah rekaman video ke media sosial untuk mengucapkan terima kasih kepada yang sudah membantu.

"Uang yang terkumpul sudah cukup untuk pengobatan putri saya. Anda bisa berhenti menyumbang sekarang," kata Ke dalam video itu.

Di Cina, khususnya lingkungan keluarga dengan pendapatan rendah seperti Ke dan istrinya, sering menghadapi kendala saat harus membayar biaya pengobatan yang tidak dicakup oleh sistem asuransi kesehatan dasar publik. Penelitian yang dilakukan oleh The Lancet menemukan adanya ketidak seimbangan anggaran pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan individu dan institusi medis yang menanggung biaya pengobatan kanker.

Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

49 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

20 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya