PM Australia Morrison Potong Pajak Rp 1.600 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 4 Juli 2019 18:03 WIB

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu, 14 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Sydney – Pemerintahan konservatif Australia pimpinan PM Scott Morrison kemungkinan bakal berhasil meloloskan kebijakan pemotongan pajak US$110.5 miliar atau senilai sekitar Rp1.600 triliun.

Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Perdana Menteri Australia Scott Morrison

Di Luar Dugaan, Partai Scott Morrison Menang Pemilu Australia

Pemotongan pajak ini akan berlaku selama sepuluh tahun ke depan.

Advertising
Advertising

Rencana ini disetujui oleh DPR Australia, yang mayoritas dikuasai Partai Konservatif Australia pendukung PM Scott Morrison.

Namun, pemerintahan Morrison masih membutuhkan dukungan di tingkat Senat, yang mayoritas kursinya tidak dikuasai partai pemerintah.

Tiga anggota parlemen Australia dari pihak independen mengatakan setelah negosiasi berhari-hari bahwa mereka akan mendukung legislasi saat voting pada Kamis pekan ini.

Baca juga: PM Morrison Bela Will Connolly, Minta Senator Australia Dituntut

“Kita akan memberikan potongan pajak kepada rakyat Australia, yang merupakan pekerja keras,” kata Senator Rex Patrick kepada radio ABC seperti dikutip Reuters pada Kamis, 4 Juli 2019.

Sekitar 10 juta rakyat Australia dari kelas menengah bawah bakal mendapatkan pengembalian potongan pajak hingga sekitar 1.080 dolar Australia atau sekitar Rp10 juta setelah legislasi itu diundangkan.

Ekonom memperkirakan pemotongan pajak ini akan mengalirkan sekitar 7.5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp75 triliun ke perekonomian pada 2019 – 2010.

Baca juga: PM Scott Morrison Umumkan Susunan Kabinet Australia

Kondisi ini mendapat dukungan dari Bank Sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA). RBA memotong tingkat suku bunga pada Selasa untuk kedua kalinya dalam dua bulan.

Pengesahan legislasi pemotongan pajak akan menjadi kemenangan besar legislasi bagi PM Morrison, yang baru saja memenangkan pemilu pada Mei ini.

Program pemotongan pajak bagi kelas menengah dan bawah ini merupakan salah satu program utama kampanye kemarin dari Morrison. Kemenangan Morrison ini merupakan “keajaiban” karena lembaga survei justru menjagokan Partai Buruh.

Baca juga: PM Australia Scott Morrison Siapkan Segala Opsi Hadapi Erdogan

Menurut Morrison, legislasi pemotongan pajak ini merupakan program pertama pemerintah.

Menurut The Australian, Partai Buruh mendukung paket pertama dan kedua pemotongan pajak. Namun, paket ketiga masih membutuhkan pembahasan. Pemotongan pajak ini untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi Australia yang melambat.

Berita terkait

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

6 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

7 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

11 jam lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

18 jam lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya